Kamis 25 Apr 2024 23:06 WIB

Israel Serang Rafah, Mesir Khawatir Rakyat Palestina Pindah ke Semenanjung Sinai

Mesir menentang rencana serangan darat Israel di Rafah.

Rakyat Palestina meninggalkan Rafah dan utara Jalur Gaza mengungsi ke wilayah barat Deir Al Balah di selatan Jalur Gaza pada 23 April 2024. Israel lancarkan serangan ke Rafah.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Rakyat Palestina meninggalkan Rafah dan utara Jalur Gaza mengungsi ke wilayah barat Deir Al Balah di selatan Jalur Gaza pada 23 April 2024. Israel lancarkan serangan ke Rafah.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi kembali menegaskan penolakan atas pemindahan paksa warga Palestina oleh Israel dengan menyerang Rafah. Ia mengatakan Kairo mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza.

"Posisi Mesir sejak awal jelas menolak pemindahan warga Palestina dari tanah mereka ke Sinai atau daerah lain demi membela perjuangan Palestina dan melindungi keamanan nasional Mesir," katanya dalam pidato yang memperingati Hari Pembebasan Sinai pada Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Mesir menentang rencana serangan darat Israel di Rafah yang berada di ujung selatan Jalur Gaza. Rafah menjadi tempat pengungsian bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang terus terdesak oleh serangan Israel di daerah kantong tersebut.

Kairo khawatir serangan Israel di Rafah akan memaksa ribuan warga Palestina pindah ke Semenanjung Sinai di dekat perbatasan Gaza. Sisi mengatakan pemerintahannya berupaya mewujudkan gencatan senjata di Gaza, mengizinkan akses terhadap bantuan kemanusiaan, dan memajukan upaya untuk mendirikan Negara Palestina yang merdeka.

"Mesir ingin menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan di kawasan untuk memberikan yang terbaik bagi rakyatnya," kata dia.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement