Kamis 25 Apr 2024 23:56 WIB

PBB: Ekspor Senjata ke Israel Harus Dihentikan

Israel terus melancarkan yang membuat rakyat Palestina semakin terdesak di Rafah.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Rakyat Palestina meninggalkan Rafah dan utara Jalur Gaza mengungsi ke wilayah barat Deir Al Balah di selatan Jalur Gaza pada 23 April 2024. Israel lancarkan serangan ke Rafah.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Rakyat Palestina meninggalkan Rafah dan utara Jalur Gaza mengungsi ke wilayah barat Deir Al Balah di selatan Jalur Gaza pada 23 April 2024. Israel lancarkan serangan ke Rafah.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, pada Rabu (24/4/2024) mengingatkan perlunya menghentikan ekspor senjata ke Israel. Ia juga meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan keji yang mereka lakukan di Jalur Gaza.

Melalui sebuah pernyataan, Albanese mengatakan bahwa situasi di Jalur Gaza tidak berubah, bahkan setelah Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan putusan untuk menghentikan genosida. Dia juga menekankan bahwa "ketakutan yang dialami penduduk Gaza tidak bisa digambarkan dan situasi di Tepi Barat semakin buruk dan PBB harus memikul tanggung jawab kemanusiaan mereka dan memberikan keamanan bagi pengungsi warga sipil".

Baca Juga

Selanjutnya, Albanese menyerukan perlunya menjatuhkan sanksi terhadap Israel, melakukan gencatan senjata segera dan memberikan perlindungan bagi warga Palestina. Pelapor Khusus PBB itu menyebutkan bahwa Israel masih menolak dirinya masuk ke wilayah pendudukan untuk bertugas.

sumber : Antara, WAFA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement