REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Kebijakan Perkotaan Polandia Caroline Gennez mengatakan pasukan Israel membunuh pekerja kemanusiaan asal Belgia dan putranya yang berusia tujuh tahun dalam serangan di Rafah. Kota paling selatan Jalur Gaza yang kini menampung sekitar 1,5 juta pengungsi dari daerah lain.
"Dengan duka yang sangat mendalam saya sampaikan semalam salah satu staf kami tewas dalam pengeboman Israel," kata Gennez di media sosial X, seperti dikutip dari Aljazirah, Kamis (25/4/2024).
Abdallah Nabhan dan putranya yang berusia tujuh tahun, Jamal tewas dalam serangan di Rafah," tambahnya. Setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan Israel ke gedung yang ditinggali 25 orang.
Termasuk, pengungsi dari daerah lain di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel ke kantong pemukiman itu sudah menewaskan lebih dari 34 ribu orang. "Pengeboman membabi buta pada infrastruktur sipil dan warga sipil tak bersalah bertentangan dengan semua hukum humaniter dan internasional dan peraturan perang," kata Gennez seperti dikutip kantor berita Reuters.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib memanggil duta besar Israel atas kematian pegawai badan pembangunan Belgia, Enabel itu. "Seorang karyawan Enabel dan keluarganya terbunuh di Gaza. Kami mengungkapkan solidaritas kami dengan keluarga & koleganya," kata Lahbib di media sosial X.
"Pengeboman di area dan populasi sipil bertentangan dengan hukum internasional. Saya akan memanggil duta besar Israel untuk mengecam tindakan yang tidak dapat diterima ini dan menuntut penjelasan," tambahnya.