Jumat 26 Apr 2024 17:38 WIB

Ratusan Narapidana Nigeria Kabur dari Penjara 

Hujan yang berlangsung selama beberapa jam merusak bagian bangunan penjara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Ruang interograsi di penjara Israel. (ilustrasi)
Foto: anadolu agency
Ruang interograsi di penjara Israel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Juru bicara lembaga pemasyarakatan Nigeria mengatakan setidaknya 118 narapidana kabur dari penjara dekat Suleja. Hal ini terjadi setelah hujan deras merusak fasilitas pemasyarakatan tersebut.

Juru bicara lembaga pemasyarakatan Nigeria Adamu Duza mengatakan hujan yang berlangsung selama beberapa jam merusak bagian bangunan penjara tingkat keamanan menengah. Termasuk, dinding perimeter dan bangunan yang mengelilinginya.

Baca Juga

Petugas mencari para buronan dan sejauh ini berhasil 10 diantaranya dengan bantuan badan keamanan lain. "Kami sedang dalam perburuan untuk menangkap lagi sisanya," kata Duza, Kamis (25/4/2024).

Ia memastikan pada masyarakat saat ini pihak berwenang mengendalikan situasi. “Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai narapidana yang melarikan diri dan melaporkan setiap pergerakan mencurigakan ke badan keamanan terdekat,” tambahnya.

Duza tidak memberikan detail identitas atau afiliasi narapidana yang melarikan diri. Namun anggota kelompok pemberontak Boko Haram pernah dipenjara di lembaga pemasyarakatan Suleja.

Pembobolan penjara menjadi masalah keamanan yang mengkhawatirkan di Nigeria. Penjara-penjara itu penuh sesak, kekurangan anggara dan kebijakan keamanan longgar yang memungkinkan narapidana melarikan diri.

Beberapa tahun terakhir ribuan narapidana melarikan diri dari penjara karena lemahnya infrastruktur dan serangan milisi. Salah satu yang paling terkenal serangan ISIS ke penjara keamanan tingkat tinggi pada Juli 2022 lalu di Abuja dimana sekitar 440 narapidana berhasil kabur.

“Lembaga pemasyarakatan tidak mengabaikan fakta banyak fasilitasnya yang dibangun pada masa kolonial, dan fasilitas tersebut sudah tua dan lemah,” kata Duza. Dia menambahkan lembaga tersebut melakukan “usaha keras” untuk memodernisasi penjara-penjaranya, termasuk pembangunan enam fasilitas berkapasitas 3.000 orang dan membenahi fasilitas-fasilitas yang sudah ada. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement