REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, (26/4/2024), mengatakan bahwa dibutuhkan 14 tahun untuk membersihkan reruntuhan dalam jumlah besar di Jalur Gaza yang ditinggalkan akibat perang Israel. Pehr Lodhammar, seorang pejabat pada Layanan Pekerjaan Ranjau PBB melalui keterangan di Jenewa mengatakan bahwa perang tersebut telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk.
Menurut kantor media di Gaza, serangan Israel telah menghancurkan sebanyak 70 ribu rumah, dan merusak 290 ribu lainnya, membuatnya tidak bisa dihuni. Bangunan lain yang juga terdampak mencakup gedung pemerintah, rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, dan situs bersejarah.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Selain menewaskan lebih dari 34 ribu warga Palestina sejak saat itu, serangan militer Israel telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal, kelaparan, dan berisiko terkena penyakit.