Ahad 28 Apr 2024 14:53 WIB

Lewat Aturan, Israel Kini Racuni Air Minum Warga Palestina

Israel melarang penggunaan klorin atau alternatif apa pun untuk mengolah air minum.

Sebuah keluarga Palestina meninggalkan daerah tersebut selama operasi militer Israel di kamp pengungsi Al Nuseirat, Jalur Gaza tengah, 17 April 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Sebuah keluarga Palestina meninggalkan daerah tersebut selama operasi militer Israel di kamp pengungsi Al Nuseirat, Jalur Gaza tengah, 17 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu (27/4/2024) mengatakan setiap orang yang tinggal di Jalur Gaza meminum air yang tidak aman karena Israel melarang penggunaan klorin atau alternatif apa pun untuk mengolah air minum. “Karena penutupan laboratorium kesehatan masyarakat dan ketidakmampuan untuk menguji air minum, maka semua warga Jalur Gaza meminum air yang tidak aman dan membahayakan nyawa mereka,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu mengaitkan hal ini dengan penolakan Israel untuk mengizinkan penggunaan klorin atau alternatif apa pun untuk mengolah air minum. Selain itu, Kemenkes memperingatkan penumpukan sampah di jalan-jalan dan kamp-kamp juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Pihak Kemenkes pada Rabu (24/4/2024) mendeteksi adanya kasus meningitis dan hepatitis.

Baca Juga

Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.

Hampir 34.400 warga Palestina telah terbunuh dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Tak hanya itu, lebih dari 77.400 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement