REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) menyoroti pentingnya bagi masyarakat internasional untuk menunjukkan tekad yang kuat guna mempertahankan stabilitas di tengah ancaman yang semakin besar dari senjata kimia. "Penting bagi komunitas internasional untuk menunjukkan tekad yang kuat untuk mempertahankan stabilitas yang sangat penting selama beberapa dekade," kata Wakil Asisten Utama Sekretaris Paul Dean dari Biro Pengendalian Senjata, Pencegahan, dan Stabilitas, Kementerian Luar Negeri AS, dalam konferensi pers yang dipantau dari Jakarta, Kamis, (2/5/2024).
Dean menyampaikan pernyataan itu, setelah dirinya memimpin delegasi ke Singapura dan Vietnam untuk mengadakan diskusi diplomatik terkait kecerdasan buatan di bidang militer. Termasuk juga, peluang serta perlunya kerja sama untuk menciptakan kerangka normatif terkait perilaku yang bertanggung jawab.
Diskusi tersebut juga membahas tentang tata kelola kecerdasan buatan dan cara bagi negara-negara untuk dapat memulai menggunakan teknologi baru tersebut dan penerapannya di bidang militer. Dalam diskusi tersebut, Dean dan rekan-rekannya juga membahas perlunya mendukung rezim yang melarang penggunaan senjata kimia dan mendukung Organisasi Pelarangan Senjata Kimia.
Untuk itu, di tengah ancaman yang semakin besar atas bahaya senjata kimia, Dean menekankan perlunya masyarakat internasional untuk menunjukkan tekad yang kuat untuk mempertahankan stabilitas yang sangat penting selama beberapa dekade ke depan. Selain itu, dia juga mendorong semua negara untuk mencari cara agar dapat bekerja sama secara konstruktif guna memajukan pengendalian senjata nuklir dan stabilitas nuklir.
"Presiden Biden telah menegaskan bahwa kami memandangnya sebagai tanggung jawab kami untuk mempertahankan pilar-pilar stabilitas nuklir dan membuat kemajuan di bidang ini," katanya. "Saya kira ini juga tanggung jawab semua negara pemilik senjata nuklir untuk mencapai kemajuan," demikian katanya lebih lanjut.