Jumat 03 May 2024 10:04 WIB

Prancis Kecam Serangan Israel Terhadap Konvoi Bantuan Yordania untuk Gaza

Pemukim Israel serang konvoi pembawa bantuan kemanusiaan dari Yordania untuk Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pekerja menggunakan lift yang memuat palet bantuan kemanusiaan ke dalam truk untuk diangkut ke pelabuhan Larnaca dan kemudian akan dikirim ke Gaza, di sebuah gudang dekat Larnaca, Siprus, pada Rabu, (13/3/2024).
Foto: AP Photo/Petros Karadjias
Seorang pekerja menggunakan lift yang memuat palet bantuan kemanusiaan ke dalam truk untuk diangkut ke pelabuhan Larnaca dan kemudian akan dikirim ke Gaza, di sebuah gudang dekat Larnaca, Siprus, pada Rabu, (13/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, ANTARA -- Prancis mengecam serangan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel terhadap konvoi pembawa bantuan kemanusiaan dari Yordania yang menuju Jalur Gaza. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Christophe Lemoine mendesak Israel untuk mengizinkan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza sesuai putusan Mahkamah Internasional.

"Kami menyatakan solidaritas penuh kami dengan Yordania. Merupakan tanggung jawab pemerintah Israel untuk mengakhiri kekerasan Israel dan melindungi konvoi (bantuan) kemanusiaan," kata Lemoine dalam konferensi pers mingguan, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan terdapat "kenaikan terbatas" jumlah truk bantuan yang masuk ke kantong pemukiman itu setiap harinya sepanjang bulan April. Tapi jumlah itu masih jauh di bawah yang dibutuhkan rakyat Palestina di Gaza.

Dikutip dari Aljazirah, Rabu (1/5/2024), Kantor Media Gaza mengatakan terdapat 4.887 truk yang masuk ke Gaza sepanjang bulan April, termasuk 1.166 yang masuk Rafah melalui perbatasan Mesir. Sisanya bergerak melalui Karem Abu Selem, perbatasan dengan Israel.

Kantor media Gaza mengatakan hanya 419 truk atau delapan persen dari total truk yang masuk Gaza tiba di Gaza utara. Daerah yang dihuni sekitar 700 ribu rakyat Palestina itu membutuhkan bantuan kemanusiaan secepatnya.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement