REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung John Kirby Putih mengatakan pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap Israel dan Hamas dapat "mempersempit sisa perbedaan" dalam perundingan gencatan senjata dan kesepakatan bisa segera tercapai.
"Asesmen saksama posisi kedua belah pihak menunjukkan mereka harus dapat mempersempit sisa perbedaan, dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung proses itu," kata Kirby seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (7/6/2024).
Kirby mengatakan Hamas mengubah proposal gencatan senjata Israel untuk mengakhiri kebuntuan. Teks kesepakatan, sebagaimana telah diubah, menunjukkan perbedaaan yang tersisa dapat “dapat ditutup sepenuhnya.”
Ia juga mengatakan kepala Badan Pusat Intelijen (CIA) AS Williams Burns menghadiri perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir. "Semua orang berada di meja perundingan. Jadi itu tidak tak signifikan," katanya.
Dalam konferensi pers di Washington itu Kirby mengatakan Israel sudah memberitahu AS mengenai operasi di Rafah. Israel mengatakan operasi itu fokus menghalangi bantuan finansial dan senjata untuk diselundupkan ke Gaza.
Washington memperingatkan Israel mereka menolak serangan ke Rafah yang menurut sejumlah kelompok kemanusiaan akan mengakibatkan bencana bagi ratusan ribu pengungsi yang dipindahkan paksa ke sana. Namun, Washington hanya memberi sedikit tanda akan mengurangi dukungannya Israel bila tetap melakukan serangan.