Aksi-aksi menentang genosida di Gaza terjadi di berbagai kampus di AS sejak 18 April lalu. Sejak aksi awal di Universitas Columbia di New York itu, aparat kepolisian menindak tegas para mahasiswa yang menggelar perkemahan di area kampus untuk menuntut universitas memutus kerja sama dengan entitas pendukung genosida di Gaza. Sejauh ini hampir 3.000 peserta aksi telah ditangkap kepolisian di berbagai negara bagian AS.
Tiga puluh aktivis ditangkap oleh Biro Kepolisian Portland pada Kamis pekan lalu, termasuk setidaknya enam mahasiswa, ketika mereka membersihkan perpustakaan universitas akibat pendudukan pro-Palestina. Petugas Universitas Negeri Portland menangkap satu orang dan menahan lainnya karena alasan kesehatan mental polisi. PPB mengatakan bahwa mereka sedang mencari 18 aktivis lainnya, banyak di antara mereka yang bersenjatakan perisai darurat dan melarikan diri dari perpustakaan setelah pendudukan selama berhari-hari.
Salah satu aktivis yang ditangkap diduga mengarahkan alat pemadam api ke arah petugas saat mereka menelusuri perpustakaan, yang penuh dengan pintu berbarikade dan lantai yang licin karena sabun dan cat. Rekaman perpustakaan yang diposting oleh kepolisian menunjukkan simpanan peralatan, gada improvisasi, baju besi darurat, bantalan bola, balon cat, dan botol semprotan tinta, yang akan digunakan untuk melawan petugas. Tujuh petugas terluka dalam penggerebekan tersebut, tetapi sebagian besar ringan, dan yang paling serius adalah cedera lutut.