Ahad 12 May 2024 16:57 WIB

China Tegaskan Dukungan Pembangunan Sentralitas ASEAN

China terus menempatkan prioritas tinggi pada hubungannya dengan ASEAN.

Pemimpin negara-negara ASEAN.
Foto: AP Photo/David Mareuil
Pemimpin negara-negara ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China kembali menegaskan dukungannya terhadap upaya pembangunan komunitas dan sentralitas ASEAN, agar ASEAN memainkan peran yang lebih besar dalam urusan regional. Dukungan tersebut disampaikan pada Konsultasi Pejabat Senior ASEAN-China ke-30, diadakan di Kantor Pusat ASEAN/Sekretariat ASEAN, sebagaimana tertera dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Ahad, (12/5/2024). 

China menggarisbawahi, pihaknya terus menempatkan prioritas tinggi pada hubungannya dengan ASEAN sebagai bagian dari diplomasi lingkungannya. Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai perkembangan di ASEAN dan China, serta kemajuan berkelanjutan kerja sama ASEAN-China selama setahun terakhir.

Baca Juga

Kemajuan substansial telah dicapai dalam implementasi berbagai bidang di bawah Rencana Aksi ASEAN-Tiongkok 2021-2025 dan lampirannya untuk memajukan Kemitraan Strategis Komprehensif (CSP). Pertemuan tersebut turut membahas cara-cara untuk lebih meningkatkan kerja sama di bawah CSP.

Khususnya, di bidang perdagangan dan investasi, konektivitas, ekosistem digital, ekonomi biru, energi bersih, pertanian dan ketahanan pangan, budaya, dan pariwisata. ASEAN berharap dapat meningkatkan kerja sama praktis di bidang-bidang utama ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), sejalan dengan Pernyataan Bersama tentang kerja sama yang saling menguntungkan dalam AOIP yang diadopsi pada 2023.

Kedua belah pihak juga membahas tema kerja sama tahun ini yakni Tahun Pertukaran Rakyat ASEAN-China. Serangkaian proyek dan kegiatan telah dan akan dilakukan sepanjang tahun di China dan negara-negara anggota ASEAN untuk mendorong pertukaran antar masyarakat antara ASEAN dan China.

Sedangkan para pejabat senior bertukar pandangan mengenai perkembangan regional dan internasional yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama. Kedua belah pihak mencatat perlunya meningkatkan kerja sama untuk mengatasi tantangan regional seperti terorisme, perdagangan manusia, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan kejahatan dunia maya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement