REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hussein Amirabdollahian diberitakan jatuh, Ahad (19/5/2024). Saat ini upaya pencarian dan penyelamatan masih dilakukan oleh pemerintah Iran. Namun lokasi tepat jatuhnya helikopter itu belum bisa dipastikan karena terhalang kabut dan hujan.
Aljazeera melaporkan, berita 'mendarat keras' helikopter yang membawa Presiden Iran amat dicermati oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Gedung Putih menambahkan bahwa Presiden Joe Biden juga telah diberi pengarahan tentang insiden tersebut.
Hubungan Iran dan AS memang memanas dalam pekan pekan terakhir, menyusul serangan Israel ke Gaza, Palestina. AS mendukung Israel saat yang terakhir memerangi kelompok-kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah di Lebanon, dan ketika Israel dan Iran secara langsung bertukar serangan bulan lalu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengaku deg-degan mengikuti berita soal jatuhnya helikopter Presiden Iran. Ia mengabarkan dalam akun X nya, "Mendengar berita menyedihkan dari Iran mengenai helikopter Presiden Seyyed Ebrahim Raisi. Menunggu dengan sangat cemas untuk kabar baik bahwa semuanya baik-baik saja. Doa dan harapan terbaik kami bersama Yang Mulia Presiden Raisi dan seluruh rakyat Iran."
Pemimpin tertinggi spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei diberitakan berdoa agar Presiden dan Menlu serta awak helikopter diberi keselamatan. Ia meminta agar warga Iran terus berdoa, namun tidak khawatir berlebihan.