REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan keprihatinan musibah yang menimpa helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi beserta rombongannya. Kantor berita pemerintah Iran melaporkan tidak ada korban selamat dalam kecelakaan tersebut.
"Pemerintah Indonesia mengikuti dengan penuh keprihatinan musibah yang menimpa helikopter yang membawa Presiden Iran, Y.M Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Y.M Hossein Amir-Abdollahian, dan para delegasi yang menyertainya," kata kementerian dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X, Senin (20/5/2024).
"Teriring doa kami bagi mereka dan seluruh rakyat Iran," tambah Kementerian Luar Negeri RI.
Dikutip dari Washington Post, stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV melaporkan tidak ada tanda kehidupan di lokasi kecelakaan. Sebelumnya mengutip Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, kantor berita Iran, IRNA melaporkan tim pencari dan penyelamat menemukan helikopter yang mengangkut Raisi.
IRNA tidak menyebutkan lokasi pasti dari reruntuhan helikopter tersebut. Press TV juga melaporkan berita tersebut, lebih dari 12 jam setelah berita hilangnya helikopter pertama kali muncul.
Sebelumnya, media pemerintah Turki melaporkan drone Turki mengidentifikasi sumber-sumber panas, yang memberikan petunjuk bagi tim penyelamat untuk mencari lokasi yang mungkin menjadi tempat jatuhnya helikopter. Press TV melaporkan tim penyelamat menuju ke kota Tabriz, Iran barat laut.
IRNA melaporkan tim penyelamat mulai mendekati lokasi jatuhnya pesawat. Kantor berita itu menambahkan kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, Pir-Hossein Kolivand, menggambarkan situasinya sebagai “tidak baik.”