Senin 20 May 2024 15:49 WIB

Raja Salman Dirawat untuk Mengobati Radang Paru-Paru

Raja Salman masuk rumah sakit pada April lalu untuk pemeriksaan rutin.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Ratu Elizabeth II bersama Raja Salman di Istana Buckingham, London, Inggris pada 28 Juni 2000.
Foto: Saudi Gazette
Ratu Elizabeth II bersama Raja Salman di Istana Buckingham, London, Inggris pada 28 Juni 2000.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kantor berita Arab Saudi melaporkan, Raja Salman dirawat di Istana Al Salam di Jeddah untuk mengobati radang paru-paru. Hal ini disampaikan beberapa jam usai ia menjalani pemeriksaan medis.

Mengutip pejabat istana, kantor berita melaporkan raja berusia 88 tahun itu diobati dengan antibiotik sampai peradangannya mereda. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan karena masalah kesehatan Raja Salman, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menunda kunjungannya ke Jepang yang dijadwalkan Senin (20/5/2024) ini.

Baca Juga

"Arab Saudi memberitahu pemerintah Jepang karena masalah kesehatan Raja Arab Saudi Salman kunjungan Putra Mahkota Mohammed ke Jepang yang dijadwalkan tanggal 20 ditunda," kata Hayashi dalam konferensi pers di Tokyo.

Kantor berita Arab Saudi melaporkan karena suhu tubuhnya "tinggi dan sakit di persendian" pada Ahad (19/5/2024) Raja Salman menjalani pemeriksaan kesehatan di klinik kerajaan di Istana Al Salam. Stasiun televisi melaporkan terakhir kali Raja Salman masuk rumah sakit adalah bulan April lalu untuk pemeriksaan rutin.

Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman menjadi penguasa eksportir minyak terbesar di dunia pada tahun 2015 lalu. Setelah dua setengah tahun menjadi putra mahkota dan wakil perdana menteri.

Ia sakit tepat ketika putra mahkota bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di kerajaan untuk membicarakan perjanjian strategis antara Washington dan Riyadh. Kedutaan Besar Arab Saudi di Jepang tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pembatalan perjalanan putra mahkota tersebut. Mohammed bin Salman dijadwalkan untuk bertemu dengan Kaisar Jepang Naruhito dan Perdana Menteri Fumio Kishida dalam kunjungan yang dijadwalkan pada 20-23 Mei 2024. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement