Selasa 21 May 2024 23:46 WIB

Prosesi Pemakaman Presiden Iran Dimulai di Kota Tabriz

Jenazah Presiden Iran akan diterbangkan pada hari berikutnya ke Kota Qom.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Para pelayat Iran memberikan penghormatan kepada almarhum Presiden Ebrahim Raisi dalam prosesi pemakaman di Tabriz, barat laut Iran, pada Selasa (21/5/2024).
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Para pelayat Iran memberikan penghormatan kepada almarhum Presiden Ebrahim Raisi dalam prosesi pemakaman di Tabriz, barat laut Iran, pada Selasa (21/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Prosesi pemakaman almarhum Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter, dimulai pada Selasa (21/5/2024) di Kota Tabriz, barat laut Iran. Puluhan ribu warga Iran, termasuk pejabat senior dan komandan militer, berkumpul di Lapangan Martir di kota itu untuk menyaksikan upacara pemakaman mendiang presiden negara itu dan pejabat lain yang tewas dalam insiden tersebut.

Jenazah akan diterbangkan pada hari berikutnya ke Kota Qom di Iran tengah, yang merupakan rumah bagi salah satu tempat suci dan pesantren keagamaan tempat Raisi belajar. Setelah upacara kedua di Qom, jenazah para petinggi pemerintah itu akan dibawa ke Ibu Kota Teheran, di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dijadwalkan akan memimpin sholat jenazah berjamaah bagi mereka.

Baca Juga

Pada Kamis (24/5/2024), sesuai rencana perjalanan, jenazah Raisi akan dibawa ke kampung halamannya di Masyhad untuk dimakamkan di tempat suci Imam Reza. Raisi, presiden ke-8 Iran sejak Revolusi Islam 1979, menjabat sebagai penjaga tempat suci Imam Reza selama beberapa tahun sebelum menjadi kepala kehakiman negara itu pada 2019 kemudian menjadi presiden pada 2021.

Setelah operasi pencarian sepanjang malam terhambat oleh cuaca buruk, Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan pejabat tinggi lainnya dinyatakan tewas pada Senin pagi (20/5/2024). Puluhan tim penyelamat darurat dikerahkan ke daerah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, tempat kecelakaan itu terjadi Ahad sore (19/5/2024). Menurut Konstitusi Iran, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil alih kekuasaan kepresidenan sampai pemilu baru diadakan.

 

 

Sumber: Anadolu

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement