Rabu 22 May 2024 12:31 WIB

Beijing Kritik Kehadiran Perwakilan Negara di Pelantikan Pemimpin Taiwan

China sangat menentang interaksi resmi dalam bentuk apa pun antara wilayah Taiwan

Presiden baru Taiwan Lai Ching-te, kanan, dan mantan Presiden Tsai Ing-wen melambai saat upacara pelantikan Lai di Taipei, Taiwan, Senin, 20 Mei 2024. Lai dalam pidato pelantikannya mendesak Tiongkok untuk menghentikan intimidasi militernya terhadap diri mereka sendiri. -Pulau yang diperintah oleh Beijing diklaim sebagai wilayahnya sendiri.
Foto:

Terkait pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengucapkan selamat kepada pemimpin baru Taiwan, Wang Wenbin menyebut apa yang dilakukan Menlu Blinken secara serius melanggar prinsip "Satu China" dan tiga Komunike bersama China-AS serta melanggar komitmen politik AS yang hanya mempertahankan hubungan budaya, komersial dan hubungan tidak resmi lainnya dengan wilayah Taiwan.

"Hal ini mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan'. China menyesalkan dan menentangnya, dan telah melancarkan protes serius ke AS," ungkap Wang Wenbin.

Wang Wenbin juga menyebut "Kemerdekaan Taiwan" tidak akan menghasilkan apa-apa dan siapa pun yang berkomplot dan mendukung "kemerdekaan Taiwan" pasti akan gagal.

"Tidak ada campur tangan eksternal yang dapat menahan tren reunifikasi China. Segala upaya untuk menentang prinsip satu China dan membahayakan kedaulatan nasional serta integritas wilayah China akan ditanggapi dengan tanggapan tegas China," jelas Wang Wenbin.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menjelaskan sebanyak 508 tamu dari 51 delegasi negara sahabat menghadiri pelantikan William Lai Ching-te pada 20 Mei 2024.

Tamu yang hadir antara lain Raja Eswanti Mswati III, Presiden Kepulauan Marshall Hilda C. Heine, Presiden Palau Surangel S. Whipps Jr., Presiden Paraguay Santiago Peña Palacios, Perdana Menteri (PM) Belize John Briceño, PM St. Lucia Philip J. Pierre, PM St. Vincent dan Grenadines Ralph E. Gonsalves, PM Tuvalu Feleti Penitala Teo, Wakil PM St. Kitts dan Nevis Geoffrey Hanley, Menteri Luar Negeri Guatemala Carlos Ramiro Martínez, Uskup Agung Filipina Charles John Brown.

Delegasi dari AS antara lain mantan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Brian Deese, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Richard Armitage dan masih ada Ketua Komisi Tetap Perdagangan Internasional Kanada Judy Sgro, mantan presiden Lithuania Dalia Grybauskaitė, mantan ketua parlemen Singapura Abdullah Tarmugi, anggota Parlemen Eropa, legislator dan pejabat dari Australia, Korea, Indonesia, Jepang dan Inggris.

William Lai dan wakilnya Wakil Presiden Hsia Bi-khim merupakan bagian dari Partai Progresif Demokratik (DPP), yang sangat gigih memperjuangkan kedaulatan Taiwan.

Di dalam negeri, DPP menghadapi berbagai tantangan setelah meraih suara mayoritas di parlemen pada Januari lalu. Perkelahian di antara para anggota parlemen bahkan terjadi pada Jumat (17/5/2024) terkait bahasan reformasi parlemen yang didorong oleh oposisi.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement