Rabu 22 May 2024 14:07 WIB

AS Bantu Penyelidikan Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Sejumlah penumpang cedera dan satu orang meninggal dunia di dalam pesawat.

Members of a rescue team discuss after a London-Singapore flight was diverted to Bangkok due to severe turbulence, in Bangkok, Thailand, Tuesday, May 21, 2024. The plane apparently plummeted for a number of minutes before it was diverted to Bangkok, where emergency crews rushed to help injured passengers amid stormy weather, Singapore Airlines said Tuesday.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Members of a rescue team discuss after a London-Singapore flight was diverted to Bangkok due to severe turbulence, in Bangkok, Thailand, Tuesday, May 21, 2024. The plane apparently plummeted for a number of minutes before it was diverted to Bangkok, where emergency crews rushed to help injured passengers amid stormy weather, Singapore Airlines said Tuesday.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengirimkan sejumlah penasihat untuk membantu Singapura menyelidiki insiden fatal yang dialami pesawat Singapore Airlines buatan Boeing akibat turbulensi parah, Selasa (21/5/2024). Pada Selasa, maskapai Singapore Airlines menyatakan bahwa sejumlah penumpang cedera dan satu orang meninggal dunia di dalam pesawat Boeing 777 yang mengalami turbulensi di dekat Myanmar itu. 

"NTSB mengirimkan perwakilan terakreditasi dan empat penasihat teknis untuk mendukung penyelidikan Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura (TSIB) terhadap kecelakaan turbulensi di penerbangan 321 Singapore Airlines," kata NTSB dikutip Sputnik.

Penerbangan Singapore Airlines tersebut sedang dalam perjalanan dari London ke Singapura ketika tiba-tiba mengalami turbulensi ekstrem di Cekungan Irrawaddy. Menyusul insiden itu, pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand, pada Selasa pagi.

Pesawat tersebut mengangkut 221 penumpang dan 18 awak, kata maspakai tersebut, seraya menambahkan bahwa sebagian besar penumpang berasal dari Australia dan Inggris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement