Jumat 24 May 2024 08:36 WIB

Pejabat Iran Gelar Pertemuan dengan Perwakilan Faksi Palestina di Teheran

Bagheri mengisi peran Hossein Amirabdollahian yang meninggal dalam kecelakaan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Orang-orang memegang foto mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi dan mendiang Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian saat upacara peringatan korban kecelakaan helikopter di Konsulat Iran di I
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Orang-orang memegang foto mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi dan mendiang Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian saat upacara peringatan korban kecelakaan helikopter di Konsulat Iran di I

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kantor berita Turki, Anadolu melaporkan pelaksana tugas Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani bertemu dengan perwakilan faksi-faksi Palestina di Teheran.

Bagheri mengisi peran Hossein Amirabdollahian yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter bersama Presiden Ebrahim Raisi pada awal pekan ini.

Baca Juga

Dikutip Aljazirah, Kamis (23/5/2024), Anadolu melaporkan para anggota faksi-faksi Palestina berada di Teheran untuk memberi penghormatan pada Raisi dan mereka yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter, Sabtu (19/5/2024).

Kecelakaan itu terjadi saat Raisi pulang dari perbatasan Iran dengan Azerbaijan, di mana ia dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev meresmikan proyek bendungan bersama, yang merupakan tanda terbaru dari menghangatnya hubungan kedua negara.

Raisi, seorang calon penerus Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, tewas bersama menteri luar negeri Iran dan para pejabat lainnya.

Media Iran melaporkan helikopter Raisi salah satu dari tiga helikopter dalam konvoi melakukan pendaratan darurat karena komplikasi yang muncul akibat kabut tebal di wilayah utara negara itu.

Pemerintah Iran menggelar operasi pencarian ekstensif yang melibatkan drone militer dan setidaknya 40 tim penyelamat. Menurut kantor berita semi-resmi Tasnim, awalnya orang-orang yang berada di dalam helikopter bersama presiden berhasil melakukan panggilan darurat.

Namun, tim penyelamat berjuang selama lebih dari 10 jam karena kabut dan salju menghalangi kemajuan mereka dalam mencapai lokasi jatuhnya helikopter.

Kantor berita IRNA melaporkan seorang komandan Korps Garda Revolusi mengatakan mereka mendeteksi lokasi jatuhnya helikopter setelah menerima sinyal dari helikopter dan telepon genggam salah satu awak helikopter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement