REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan dirinya tidak setuju dengan ide pembentukan tentara tunggal Eropa karena Uni Eropa (EU) "tidak bisa menggantikan NATO". Dia mengatakan pembentukan tentara Eropa akan “menduplikasi” apa yang dilakukan oleh aliansi pertahanan Atlantik Utara itu.
“Saya menyambut baik upaya meningkatkan anggaran pertahanan Uni Eropa … tetapi Uni Eropa tidak bisa menggantikan NATO,” kata Stoltenberg kepada The Economist.
Stoltenberg menambahkan bahwa anggaran pertahanan EU hanya 20 persen dari total anggaran NATO. Menurut dia, jika negara-negara anggota NATO membentuk “struktur komando alternatif”, kemungkinan besar mereka akan “menduplikasi” fungsi dari aliansi pertahanan tersebut.
Pada akhir Maret, kepala kebijakan luar negeri EU Josep Borrell mengatakan bahwa membubarkan angkatan bersenjata negara-negara anggota EU dan membentuk tentara tunggal Eropa adalah hal yang tidak realistis. Sebelumnya pada 5 Maret, Komisi Eropa mengajukan usulan legislasi tentang strategi baru industri pertahanan EU.
Legislasi itu mencakup peningkatan produksi senjata dan kerja sama yang lebih erat di antara negara-negara anggotanya. Pada Februari, dalam wawancara dengan jurnalis AS Tucker Carlson, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Moskow tidak berniat menyerang negara-negara NATO. Putin menambahkan bahwa negara-negara NATO mencoba mengintimidasi rakyat mereka sendiri dengan khayalan tentang ancaman dari Rusia.