Senin 27 May 2024 14:11 WIB

Dua Belas Orang Terluka Akibat Turbulensi di Qatar Airways

Turbulensi merupakan insiden yang paling sering terjadi pada pesawat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pesawat Qatar Airways tiba di landasan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024).
Foto: ANTARA/ HO - Angkasa Pura Aviasi
Pesawat Qatar Airways tiba di landasan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Bandara Dublin mengatakan, dua belas orang terluka akibat turbulensi pesawat Qatar Airways dalam perjalanan dari Doha ke Irlandia. Bandara mengatakan penerbangan QR017 pesawat Boeing 787 Dreamliner mendarat tepat sebelum pukul 01.00 waktu setempat.

"Saat mendarat, pesawat disambut layanan darurat termasuk Polisi Bandara dan departemen Pemadam Kebakaran kami, karena enam penumpang dan enam awak (totalnya 12-Red) di dalam pesawat dilaporkan terluka usai pesawat mengalami turbulensi saat di ruang udara Turki," kata Bandara Dublin dalam pernyataannya, Senin (27/5/2024).

Baca Juga

Stasiun televisi Irlandia RTE mengutip seorang penumpang yang tiba di bandara. Penumpang itu mengatakan insiden terjadi selama 20 detik dan terjadi selama makanan dan minuman disajikan.

Dalam pernyataannya Qatar Airways mengatakan "segelintir" penumpang dan kru mengalami luka ringan dalam penerbangan itu dan sudah menerima perawatan medis. Maskapai itu tidak menyinggung langsung turbulensi yang terjadi, tapi mengatakan mereka sedang melakukan penyelidikan internal.

Peristiwa ini terjadi lima hari setelah penerbangan Singapore Airlines dari London ke Singapura terpaksa mendarat mendadak di Bangkok karena mengalami turbulensi parah. Insiden ini menewaskan seorang pria asal Inggris berusia 73 tahun dan mengakibatkan 20 orang dirawat di unit gawat darurat.

Berdasarkan kajian Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) pada 2021, turbulensi merupakan insiden yang paling sering terjadi pada pesawat. Lembaga AS itu mencatat dari 2009 sampai 2018 turbulensi menyumbang lebih dari sepertiga insiden penerbangan dan mengakibatkan satu atau dua orang terluka serius tapi tidak ada laporan kerusakan pesawat. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement