Israel mengeklaim mereka mengincar dua petinggi Hamas dan tidak berniat melukai warga sipil. Pemimpin-pemimpin dunia menyuarakan kengerian kebakaran di daerah yang ditetapkan sebagai 'zona humanitarian' di Rafah.
Serangan itu mengakibatkan pengungsi yang sudah berkali-kali berpindah tempat tinggal sementara karena serangan Israel tidak lagi memiliki tempat untuk berlindung.
Pada bulan ini Mahkamah Internasional sudah meminta Israel menghentikan serangannya ke Rafah. Namun alih-alih menghentikan, mereka justru memperluas serangannya,
Israel menyerang Al-Mawasi yang mereka tetapkan sebagai perluasan zona kemanusiaan.
Tak hanya itu, sejumlah sumber medis melaporkan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan lumpuh, kecuali Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan. Sumber tersebut menekankan bahwa hanya Rumah Sakit Bersalin Tal Sultan yang masih berjuang untuk beroperasi dan terus melayani pasien.
Sejak awal penyerangan Kota Rafah, enam rumah sakit tidak dapat beroperasi akibat gempuran Israel yang masih berlangsung hingga kini dan sengaja menargetkan banyak rumah sakit dan pusat pengobatan primer.
Disebutkan bahwa serangan Israel telah menyebabkan Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar, Klinik Pusat Abu Al-Walid, Rumah Sakit Darurat Rafah, Rumah Sakit Khusus Kuwait, Rumah Sakit Darurat Indonesia dan Klinik Tal Al-Sultan berhenti beroperasi.