Selasa 15 Oct 2013 11:47 WIB

Ternyata Kaum Perempuan dan Aborigin Australia Paling Terpinggirkan

Red:
Orang Miskin di Australia
Orang Miskin di Australia

SYDNEY -- Sebuah studi selama 10 tahun mendapati, golongan yang paling terpinggirkan secara sosial di Australia lebih besar kemungkinannya perempuan, bumiputra aborigin dan mereka yang mempunyai masalah kesehatan.

Bertepatan dengan minggu kemiskinan nasional, tim riset di Universitas Canberra merilis hasil studi yang mengikuti 900 orang selama 10 tahun, yang diidentifikasi sebagai orang-orang terpinggirkan di tahun 2001.

Studi itu mendapati, 60 persen mereka yang diidentifikasi sebagai terpinggirkan di tahun 2001 kondisinya sudah membaik di tahun 2010.

Tapi Profesor Helen Berry mengatakan, 40 persen masih tetap terpinggirkan.

Didapati bahwa mereka sebagian besar meninggalkan rumah pada usia muda, putus sekolah dini atau orang tuanya kehilangan pekerjaan atau bercerai.

Profesor Helen Berry mendapati, mereka yang kondisinya membaik kini mempunyai pekerjaan penuh, tinggal bersama keluarga sampai paling tidak usia 18, tidak putus sekolah dini dan bagi perempuan tidak mempunyai anak lagi.

Namun ia mendapati, memperoleh kualifikasi kecil saja atau pekerjaan paruh waktu tidak memperbaiki situasi.

Mereka masih terpinggirkan lebih mungkin dari golongan bumiputra Aborigin, perempuan atau mereka yang mempunyai masalah kesehatan kronis.

Rural Health Alliance dan Australian Council of Social Service (ACOSS) mengatakan, orang yang hidup dalam kemiskinan di daerah-daerah pedalaman menghadapi hambatan lebih besar daripada mereka di perkotaan.

Kedua organisasi hari Senin (14/10/2013) merilis laporan tentang kemiskinan di luar kota-kota besar Australia.

Deputi Direktur Eksekutif ACOSS, Dr Tessa Boyd-Caine, mengatakan, orang-orang yang paling terpinggirkan adalah keluarga-keluarga dengan pendapatan rendah, orang tua tunggal dan orang-orang yang tergantung pada tunjangan disabilitas.

Kedua organisasi itu menyatakan, jurang antara kaya dan miskin semakin lebar baik di kota besar maupun di kota kecil pedalaman, dan perlu lebih banyak perbaikan pada pendidikan, lapangan pekerjaan, perumahan dan transport.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement