Selasa 28 Jul 2015 18:56 WIB

Molekul Penyakit Daun Padi Berpotensi Membantu Pengobatan HIV

HIV/AIDS
Foto: pixabay
HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah molekul yang ditemukan pada penyakit daun yang biasa menyerang tanaman padi, kini diketahui dapat membantu mengobati penyakit HIV.

Satu tim peneliti internasional berhasil menemukan molekul baru di dalam penyakit yang biasa menyerang tanaman padi, yakni penyakit hawar daun. Penyakit ini diketahui memiliki mekanisme molekul yang sama dengan penyakit HIV.

Peneliti ini juga mendapati kalau sistem ketahanan tubuh pada tanaman padi dipicu oleh molekul yang disebut RaxX, yang disekresikan oleh penyakit.

Penyakit hawar daun telah merugikan tanaman padi di seluruh dunia, padahal setengah dari populasi dunia saat ini sangat bergantung pada biji-bijian tanaman padi untuk ketahanan pangan. Penyakit hawar daun dapat menghancurkan hingga 80 persen dari tanaman padi di beberapa negara jika berkembang lebih awal.

Peneliti dari Universitas Nasional Australia (ANU), Dr Benjamin Schwessinger mengatakan penemuan ini memberikan wawasan bagi kesehatan manusia, mengingat sifat sifat kimiawi pada penyakit hawar daun mirip dengan sifat kimiawi HIV ketika memasuki sel tubuh manusia.

Menurutnya, sifat kimiawi RaxX, protein tirosin-sulfat, memiliki nilai yang lebih luas dari sekadar penyakit tanaman padi.

"Beberapa penyakit utama pada manusia, misalnya HIV, melibatkan protein tirosin-sulfat. Sulfation menstabilkan molekul namun perannya dalam mengikat dan memasuki sel tidak dipahami dengan tepat," jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, pemahaman baru ini bisa mengarahkan perhatianb kita pada pengembangan metode baru untuk memblokir penyakit tersebut.

Ia menjelaskan, molekul RaxX ini "tidak pernah terlihat sebelumnya", dan kehadirannya bisa meningkatkan hasil panen dan bisa menghasilkan jenis beras yang tahan penyakit .

"Kami sudah menyadari bahwa jenis molekul ini berperan penting dalam merespon sistem imun pada tanaman padi," katanya.

Menurutnya, tanaman mentransfer air dan nutrisi ke tanaman induk dan bakteri itu umumnya akan terhalang sehingga naik ke permukaan dan menyebabkan tanaman padi mati.

"Sekarang akan lebih mudah untuk mengembangkan strategi pertahanan untuk mengatasi penyakit ini dan mengembangbiakan tanaman padi yang lebih kuat," kata Dr Schwessingeer.

Beberapa strain tanaman padi secara alami tahan terhadap penyakit, dan ini memberikan petunjuk kepada tim peneliti mengenai apa yang sebenarnya mempengaruhi tanaman.

Tim peneliti menemukan sistem kekebalan tubuh pada tanaman padi jenis XA21 ini ternyata muncul atau dipicu ketika molekul RaxX itu disekresi oleh hawar daun bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo).

Para peneliti kemudian menciptakan mutan dari Xoo yang tidak menghasilkan Raxx, dan kemudian diteliti apakah mereka dapat memicu respon imun pada tanaman padi sehingga memungkinkan mereka untuk mengisolasi gen Xoo yang menciptakan molekul Raxx.

Dr Schwessinger menjelaskan, protein yang telah dimodifikasi itu memiliki hiasan yang mirip dengan sel-sel pada HIV, namun pengaplikasian temuan ini masih membutuhkan waktu lama.

"Protein yang kami kenali telah dimodifikasi dan diperlukan modifikasi yang serupa dengan cara HIV memasuki sel manusia," katanya.

Dr Schwessinger mengatakan dirinya berharap penelitian ini dapat membantu mencari cara meningkatkan kekebalan tanaman padi terhadap penyakit.

"Jadi mekanismenya sedikit mirip seperti vaksinasi flu, masing-masing vaksin flu yang disuntikkan memiliki campuran yang kemungkinan besar dapat melindungi Anda pada musim flu berikutnya," katanya.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-07-27/molekul-penyakit-daun-padi-berpotensi-membantu-pengobatan-hiv/1474594
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement