Selasa 06 Oct 2015 12:24 WIB

Godzilla El Nino Ancam Australia

 Kebakaran hutan dan semak akan meningkat, seperti yang terjadi di Willare, Australia Barat awal tahun lalu.
Foto: Carina Cooke
Kebakaran hutan dan semak akan meningkat, seperti yang terjadi di Willare, Australia Barat awal tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Posisi Australia yang berada dalam cakupan El Nino yang ekstrem akan menyebabkan banyak kawasan di negara ini terasa sangat panas, dengan curah hujan yang rendah serta berpotensi menyebabkan kebakaran semak dan hutan.

El Nino ekstrem yang mengancam Australia lebih dikenal secara global dengan sebutan 'Godzilla El Nino'. Para pengamat cuaca mengatakan kondisi kondisi cuaca seperti ini akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

Menurut Doktor Andrew Watkins, manajer prediksi iklim dari Biro Meteorologi Australia, sebagian kawasan di Australia telah mengalami suhu tinggi. Kota Melbourne, salah satunya dengan suhu yang mencapai 16 derajat lebih tinggi dari suhu rata-rata.

"Kita mungkin bisa mengaitkannya dengan kondisi El Nino saat ini, langit yang cerah, tanah kering, tidak banyak hujan, dan cuaca yang panas telah terjadi di sebelah tenggara Australia," kata Watkins.

El Nino juga sering dikaitkan dengan kondisi lebih kering di kawasan sebelah timur dan utara Australia.

Hal ini sebenarnya menurunkan kesempatan terjadinya angin topan di sebelah utara, tetapi risiko kebakaran di kawasan selatan dan timur menjadi lebih tinggi, seiring meningkatnya suhu ekstrem yang terjadi di mana-mana.

Kondisi cuaca ini tentunya menjadi berita buruk bagi para petani dan peternak, terutama bagi mereka yang sudah mengalami kekeringan yang panjang.

Brent Finlay, Presiden dari Federasi Petani Nasional di Australia mengaku banyak petani telah bersiap untuk apa yang akan terjadi. Tetapi bagi mereka yang tinggal di daerah yang telah mengalami kekeringan, hanya sedikit hal yang bisa mereka lakukan.

"Bagi kebanyakan petani ini adalah tahun keempat mengalami kekeringan. Benar-benar menghancurkan dan ada yang sudah tidak memiliki lagi hewan ternak, properti, benar-benar dalam keadaan yang sangat sulit," jelas Finlay.

Watkins memperkirakan El Nino akan mencapai puncaknya pada sekitar pertengahan musim panas. Tapi hingga mencapai puncaknya tersebut, suhu akan terus meningkat di sebagian besar kawasan Australia. Ia juga menjelaskan saat ini suhu 30 derajat datang paling cepat dari biasanya di sejumlah tempat di Australia.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-10-06/gelombang-panas-ancam-australia-resiko-kekeringan-dan-kebakaran-meningkat/1500300
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement