Senin 14 Dec 2015 15:21 WIB

Hujan Belum Tiba, Buaya di Darwin Enggan Bertelur

Red:
Buaya
Foto: AP
Buaya

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Biasanya pekan-pekan ini para petugas peternakan buaya di Darwin sangat sibuk memunguti telur-telur buaya untuk dikembangbiakkan. Namun hujan yang belum juga tiba di wilayah Australia Utara, membuat buaya-buaya air asin itu menunda musim bertelurnya.

Para petugas peternakan buaya di wilayah itu mengoleksi telur buaya di lokasi yang terpencil, sehingga biasanya mereka menggunakan helikopter ke loaksi tersebut. Pekerjaan ini tentu saja penuh risiko karena buaya bertelur secara insting akan lebih ganas dalam menjaga telur-telurnya dari berbagai ancaman.

Salah seorang pekerja di peternakan Darwin Crocodile Farm, Mick Burns, mengatakan lokasi yang selama ini paling banyak buayanya telah dilanda kemarau yang cukup lama. "Musimnya sangat kering dan panas sehingga sangat sedikit buaya yang bersarang untuk bertelur," kata Burns kepada ABC baru-baru ini.

Seorang petugas memunguti telur buaya di Darwin. (Foto: ABC/Clare Rawlinson)

Seorang petugas memunguti telur buaya di Darwin. (Foto: ABC/Clare Rawlinson)

 

"Akibatnya, musim buaya bertelur juga telat tibanya, sehingga kami di peternakan ini sangat tergantung pada kondisi alam dan hujan," katanya.

Menurut Burns, buaya betina memang akan menunggu datangnya hujan dan cuaca yang pas untuk membuat sarangnya.

"Semuanya bergantung pada cuaca, kapan kita bisa memunguti telur buaya," katanya.

"Wilayah di timur Arnhem Land saat ini sangat kering, sehingga bisa dipastikan sangat kecil peluangnya buaya bertelur," tambah Burns.

Dia menjelaskan, biasanbya para petugas peternakan buaya akan bekerja sama dengan penduduk setempat sebelum memulai aksinya mengumpulkan telur buaya.

Telur-telur buaya yang diambil dari alam liar tersebut kemudian dibawa ke peternakan untuk dibiakkan, dan bayi-bayi buaya itu pun dipelihara.

Peternakan buaya ini menghasilkan bahan kulit buaya yang nilai jualnya cukup tinggi.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement