Senin 18 Dec 2017 08:45 WIB

Kereta Listrik Tenaga Surya Pertama Dunia Beroperasi di Australia

Red Rattler berusia 70 tahun yang telah diperbaharui berjalan di jalur rel yang tidak terpakai selama tiga kilometer di tempat tujuan wisata populer di NSW North Coast. Kereta tersebut diklaim sebagai kereta bertenaga surya pertama di dunia.
Foto: ABC
Red Rattler berusia 70 tahun yang telah diperbaharui berjalan di jalur rel yang tidak terpakai selama tiga kilometer di tempat tujuan wisata populer di NSW North Coast. Kereta tersebut diklaim sebagai kereta bertenaga surya pertama di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Apa yang diklaim sebagai kereta bertenaga surya pertama di dunia beroperasi di pesisir utara New South Wales. Kereta bertenaga surya pertama di dunia yang diberi nama ‘Red Rattler’ dan berusia 70 tahun serta telah diperbaharui itu berjalan di jalur rel yang tidak terpakai selama tiga kilometer di tempat wisata populer Byron Bay.

Red Rattler Itu membuat perjalanan perdananya kemarin dengan hampir 100 penumpang di dalamnya.

Bis listrik bertenaga surya

Proyek senilai empat juta dolar AS atau sekitar Rp 41,5 miliar ini adalah gagasan dari pengusaha multijutawan Brian Flannery, yang memiliki sebuah resor di daerah tersebut. "Mudah-mudahan kereta tenaga surya ini akan menarik orang untuk berkunjung ke Byron Bay," kata Flannery.

"Saya pikir wisatawan internasional akan datang ke sini untuk melihat kereta surya pertama di dunia ini. Jadi, mari kita lihat, dalam waktu lima tahun mereka mungkin masih mengatakan saya gila, tapi ini sedikit menyenangkan," katanya.

Tim Elderton dari Lokakarya Kereta Api Lithgow ditugaskan membangun panel surya melengkung dan sistem baterai untuk menyalakan kereta. "Pada dasarnya itu adalah teknologi bus listrik yang sudah kita rekayasa ulang untuk beradaptasi dengan kereta api," katanya.

"Tentu saja perbedaan utamanya adalah ada panel surya di atap sehingga bisa mengisi ulang sendiri. Selama hari-hari berawan kami juga mendapat 30 kilowatt panel surya di atap [stasiun ini] di sini sehingga kami juga bisa memasangnya.

"Pada hari yang cerah seperti hari ini kita bisa melakukan sekitar empat atau lima perjalanan sebelum kita harus mengisi ulang baterenya."

Teknologi modern dan pesona dunia lama

Sudah 13 tahun sejak sebuah kereta api beroperasi di jalur yang tidak terpakai antara Casino dan Murwillumbah. Pemerintah New South Wales menutup jalur rel kereta api di North Coast pada 2004 dengan alasan rendahnya jumlah penumpang.

Namun, Jeremy Holmes dari Byron Bay Railroad Company mengatakan surga gaya hidup alternatif adalah tempat yang ideal untuk sebuah proyek yang menggabungkan teknologi surya modern dengan pesona kuno dari sebuah kereta warisan. "Saya pikir semua orang tahu Byron sangat sadar dengan segala hal yang berhubungan dengan lingkungan," katanya.

"Sangat menyenangkan bisa menjalankan kereta api yang nol emisi dan didukung oleh sinar matahari."

Tapi mungkin terlalu dini untuk menyebutnya sebagai fajar era baru dalam perjalanan kereta api.

Infrastruktur trem

Perjalanan yang lebih lama dari yang ini - 10 menit untuk menempuh jarak sekitar tiga kilometer atau lebih - akan memerlukan stasiun pengisian ulang reguler di sepanjang rute, namun Brian Flannery mengatakan teknologi kereta api tenga surya ini mungkin cocok untuk trem di dalam kota.

Trem berjalan di sepanjang Flinders Street di Melbourne
Teknologi listrik tenaga surya yang digunakan di kereta api 'red rattler' mungkin juga cocok untuk trem seperti ini di Melbourne.

ABC News: Andie Noonan

"Banyak jaringan trem tentu saja memiliki kabel di bagian atas dan mereka listrik tapi kereta api ini ditenagai oleh papan panel surya dari atas," katanya.

"Tapi dalam kasus di mana Anda ingin membangun jalur tram tanpa infrastruktur, saya rasa Anda bisa melakukannya [dengan kereta bertenaga surya].

"Di berbagai stasiun, Anda bisa naik kereta [atau trem]."

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/kereta-tenaga-surya-pertama-di-dunia/9267824
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement