Selasa 27 Mar 2012 15:33 WIB

Yahudi Turki Kecam Iklan Sampo Hitler

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Adolf Hitler
Foto: AP
Adolf Hitler

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL— Sebuah iklan sampo Turki dikecam oleh komunitas Yahudi Turki. Pasalnya, iklan komersial yang nemampilkan cuplikan film lama Adolf Hitler itu dicap sebagai penghinaan besar terhadap hak asasi manusia.

Iklan berdurasi 13 detik itu menampilkan klip Hitler yang memberikan pidato berapi-api dengan latar belakang suara laki-laki yang mendesak untuk menggunakan sampo Biomen. "Jika Anda tidak mengenakan pakaian perempuan, Anda tidak harus menggunakan sampo perempuan" kata Hitler dalam iklan tersebut.

Komunitas Yahudi dan kantor kepala Rabbi Turki, Senin kemarin (26/3) menyebut Hitler adalah contoh yang paling mencolok dari kekejaman dan kebiadaban dan mengatakan menggunakan gambarnya dalam sebuah iklan sama sekali tidak dapat diterima.

"Menggunakan Hitler sebagai ikon di sebuah iklan agar berbeda atau menciptakan kesadaran (produk) tidak dapat diterima," kata pernyataan yang dimuat di website rabbi Turki. Menurutnya, iklan tersebut adalah taktik pemasarah yang menjijikan dan menyedihkan.

Tokoh masyarakat Yahudi, Silvyo Ovadya mengatakan kepada Reuters, kaum pendeta telah menuntut permintaan maaf publik dari perusahaan iklan Biota agar memperbaiki kerusakan akibat iklan komersial ini.

Tetapi, perusahaan tersebut, ujar Ovadya menolak protes tersebut dan mengatakan iklan komersial tersebut lucu dan bagus untuk diputar. "Iklan ini juga merendahkan perempuan,” kata Ovadya.

Liga Anti-Fitnah (ADL) Israel menyebut iklan tersebut sebagai tindakan  tercela dan mendesak pemerintah Turki untuk melakukan hal yang sama. "Video ini hanyalah contoh terbaru dari penggunaan citra Holocaust di beberapa negara untuk menjual produk komersial, yang telah menambah merendahkan dan desensitisasi kengerian yang tak tertandingi dari Holocaust," kata Direktur Nasional ADL Abraham Foxman.

sumber : alarabiya.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement