Kamis 06 Dec 2012 07:42 WIB

Harga Emas Tahun Depan Diramal Anjlok

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Emas (ilustrasi).
Foto: geekosystem.com
Emas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Goldman Sachs memangkas prediksinya pada harga emas tahun depan. Harga emas akan berubah tahun depan menyusul adanya kenaikan tingkat suku bunga sebagai dampak kebijakan bank sentral Amerika Serikat.

Goldman memangkas perkiraan untuk harga emas tiga, enam, dan 12 bulan menjadi masing-masing 1.700 dolar AS per ons, 1.805 dolar AS per ons, dan 1.805 dolar AS per ons, atau rata-rata di harga 1.800 dolar AS per ons. Adapun, harga emas pada 2014 diramal mencapai 1.750 dolar AS per ons.

"Untuk jangka waktu menengah, emas diperkirakan terdorong turun sejalan dengan kebijakan bank sentral memperbanyak likuiditas di pasar dan kenaikan secara bertahap suku bunga AS karena perbaikan pertumbuhan ekonomi," tulis laporan Goldman Sachs, Kamis (6/12).

Prospek pertumbuhan ekonomi AS dinilai akan lebih tinggi setelah didorong kebijakan bank sentral setempat dengan penambahan likuiditas di pasar. Akan tetapi, risiko pertumbuhan tersebut masih tinggi khususnya berasal dari ketidakpastian dalam kebijakan ekonomi AS menghadapi defisit keuangan.

Bank tersebut mengatakan perkiraan harga emas yang tinggi beberapa tahun terakhir didorong suku bunga yang rendah serta pembelian emas dari bank sentral, dimana tahun lalu mencatat nilai tertinggi sejak pertengahan 1960 sebesar 455 ton.

Akan tetapi, harga emas diprediksi bisa menurun jika kebijakan bank sentral dalam pelonggaran ekonomi memacu pertumbuhan.

"Tanpa adanya kebijakan pelonggaran ekonomi di akhir 2013, kami lihat harga emas akan turun dengan cepat pada 2014 dan menyentuh 1.625 dolar AS per ons di akhir tahun," ujar laporan itu. Dengan ekonomi AS yang melemah, perkiraan harga emas akan naik menyentuh 1.900 dolar AS per ons di akhir 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement