Sabtu 25 Oct 2014 23:49 WIB

Enam Masalah Prioritas Kesehatan Dunia Versi WHO

Rep: c87/ Red: Mansyur Faqih
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan rapat di markas besarnya di Jenewa, Swiss, Selasa-Jumat (21-24/10). Rapat tersebut mengundang 18 pakar kesehatan masyarakat dari berbagai negara di dunia.

Indonesia diwakili oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Yoga Aditama.

"Menurut WHO, ada enam masalah prioritas kesehatan dunia yang memerlukan kepemimpinan yang baik. Enam masalah ini juga sangat relevan dengan Indonesia dalam lima tahun ke depan," kata Tjandra kepada Republika, Sabtu (25/10).  

Enam masalah prioritas tersebut, yakni menyelesaikan agenda kesehatan MDGs‎ yang belum selesai. Agenda tersebut antara lain kesehatan ibu, kesehatan anak, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan. 

Kedua, menangani penyakit tidak menular (PTM) dan fa‎ktor risikonya. Yaitu penyakit kanker, jantung, diabetes, dan penyakit paru kronik. Sedangkan faktor risiko yakni merokok, diet, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. 

Ketiga, penerapan International Health Regulation (IHR) 2005. "Supaya dunia siap menghadapi kemungkinan pandemi dan melakukan prevensi, deteksi dan respons (PDR) untuk penyakit wabah dunia. Seperti Ebola, MERS CoV, flu burung, dan lain-lain,” imbuhnya. 

Empat, menjamin terselenggaranya Universal Health Coverage (UHC). Seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)‎. Hal itu bertujuan agar masyarakat yang sakit mendapat pelayanan baik dan terjangkau tanpa memberi beban finansial bagi diri dan keluarga mereka. 

Kelima, jaminan ketersediaan obat dan alat kesehatan yang baik dan bermutu pada seluruh masyarakat di mana pun berada. 

"Keenam, menangani determinan sosial, ekonomi dan lingkungan yang jelas akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement