Ahad 01 Feb 2015 19:07 WIB

Pembantaian Badak Di Afrika Selatan Terparah Sepanjang 2014

Rep: c78/ Red: Esthi Maharani
Badak Bercula Satu
Foto: thehelper.net
Badak Bercula Satu

REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA — Pembantaian badak di Afrika Selatan terus meningkat bahkan menjadi yang terparah di 2014. Menteri Lingkungan Afrika Selatan Edna Molewa menyebut, sepanjang 2014, sebanyak 1.215 ekor badak dibunuh.

Jumlah tersebut meningkat lebih tinggi 21 persen dari peristiwa pembantaian di 2013 yang jumlahnya 1.004 kasus.

“Ini merupakan tahun terburuk bagi badak di Afrika Selatan,” katanya.

Molewa juga mencatat adanya kenaikan jumlah pelaku pembunuhan badak yang ditangkap sebanyak 386 orang. Melihat situasi pahit tersebut, ia berkomitmen akan berupaya keras melindungi badak. Salah satu caranya yakni dengan memindahkan hewan tersebut ke lokasi yang dirahasiakan di negara-negara tetangga.

Dikatakannya, sebanyak 56 ekor badak sudah dikeluarkan dari lokasi berbahaya pada kuartal terakhir 2014. Mereka dipindahkan ke daerah-daerah tertentu di dalam Taman Nasional Kruger yang dijadikan wilayah perlindungan intensif.

Di samping itu, ada seratus ekor badak yang telah dipindahkan ke negara-negara tetangga di wilayah Komunitas Pembangunan Afrika Bagian Selatan (SADC) sepanjang 2014.

“Tahun ini kita akan memindahkan 200 ekor,” ujarnya.

Sementara itu, World Wildlife Fund (WWF) menyebut Afrika Selatan merupakan tempat tinggal sekitar 20 ribu badak atau lebih dari 80 persen populasinya di dunia. Separuh dari jumlah tersebut hidup di Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan.

Manajer program WWF Jo Shaw kepada VoA menyebut, satwa tersebut diburu karena culanya yang dianggap bernilai sebagai bahan obat-obatan tradisional di Asia, meskipun belum ada bukti ilmiah bahwa cula badak dapat menyembuhkan penyakit tertentu.  

“Berita pembantaian badak ini sangat mengkhawatirkan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement