REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Gunung berapi di Republik Chili meletus pada pukul 03.00 waktu setempat, dan membuat ribuan warga dievakuasi. Meski begitu, pemerintah setempat meminta warga untuk tetap tenang menghadapi bencana ini.
Presiden Chili Michelle Bachelet meminta warga untu tenang dan otoritas memblokir jalan-jalan menuju daerah sekitar gunung berapi.
"Saya menyerukan tenang. Kami memantau dan mengevaluasi situasi dengan seksama," kata Bachelet setelah menggelar pertemuan dengan komite darurat seperti dilansir Sky News, Rabu (4/3).
Kantor Darurat Nasional Chili menyatakan, Gunung Villarrica meletus pada Rabu dini hari waktu setempat. Sekitar 3.000 warga dari desa-desa di sekitar terpaksa diungsikan dan sekolah diliburkan untuk sementara.
Sementara sirine darurat dibunyikan, tayangan televisi di Chili menunjukkan tumpahan lava dari gunung yang terletak sekitar 800 kilometer sebelah selatan Santiago. Asap tebal membumbung tinggi, namun beberapa jam kemudian tak ada lagi tanda-tanda letusan.
Villarrica selama ini dianggap sebagai salah satu gunung api paling aktif di seluruh Amerika Selatan. Namun gunung ini menari banyak wisatawan setiap tahunnya. Letusan terakhir gunung ini terjadi pada 1984 dan 2000.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
