Kamis 05 Mar 2015 18:44 WIB

Korea Utara: Serangan Lippert Hukuman Bagi AS

Rep: C07/ Red: Ilham
Korea Utara
Foto: Reuters
Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Kantor berita resmi pemerintah Korea Utara (KCNA) memberikan komentar terkait penyerangan Duta besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan Mark Lippert. Menurut KCNA, penyerangan tersebut merupakan sebuah hukuman terhadap keputusan AS yang terus mengajak melakukan latihan militer bersama dengan Korea Selatan.

"Hanya hukuman bagi AS penghasut perang," kata kantor berita resmi KCNA, Kamis (5/3).

KCNA mengatakan, serangan terhadap Lippert oleh aktivis bersenjatakan pisau sudah mencerminkan opini publik Korea Selatan. Menurutnya, adanya latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan merupakan suatu tindakan yang berbahaya terhadap krisis perang yang sedang terjadi di Semenanjung Korea.

Latihan gabungan tahunan yang dimulai pada Senin (2/3) meningkatkan ketegangan dengan Korea Utara. Apalagi, latihan gabungan itu melibatkan ribuan pasukan Korea Selatan dan AS.

Pelaku penyerangan telah ditangkap. Ia diidentifikasi sebagai Kim Ki-jong (55. Ia merupakan anggota sebuah kelompok pro-unifikasi Korea yang menyelenggarakan forum. Saksi mata dan polisi mengatakan, Kim menyayat pipi Lippert menggunakan pisau buah.

Juru bicara penyelenggara forum, Kim Young-man mengatakan, saat itu Lippert hendak memakan sup sarapan paginya di meja. Namun, saksi lain mengatakan, Lippert sedang berdiri untuk tepuk tangan ketika pelaku menerjang dan menyayatnya dengan pisau sepanjang 25 sentimeter.

''Saya melakukan aksi teror,'' teriak Kim ketika dikepung para peserta forum. Saat itu, ia menggunakan baju tradisional Korea dan mengatakan Korsel dan Korut harus bersatu. Ia juga berteriak mengecam latihan perang yang dilakukan Korsel dengan militer AS pada pekan ini.

sumber : Channelnewsasia.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement