Rabu 01 Apr 2015 03:50 WIB

Saudi Bakal Kirim Serangan Darat ke Yaman?

Masyarakat Yaman mendemo kehadian kelompok Houthi, yang kini menguasai Yaman.
Foto: reuters
Masyarakat Yaman mendemo kehadian kelompok Houthi, yang kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi berjanji mengirim pasukan darat ke Yaman untuk menumpas gerakan gerilya kelompok Houthi, jika diperlukan. Pernyataan itu disampaikan setelah pertempuran sengit terjadi di daerah perbatasan Yaman-Arab Saudi sejak serangan udara oleh Saudi dilancarkan pada pekan lalu.

"Ada kemungkinan serangan darat terbatas, di wilayah tertentu, dan dalam jangka waktu juga terbatas. Oleh karena itu, jangan menduga bahwa operasi militer darat otomatis dilakukan," kata Brigadir Jenderal Ahmad Assari, juru bicara sekutu antarbangsa yang dipimpin oleh Saudi untuk melawan Houthi, Selasa (31/3).

Sepanjang enam hari serangan udara, jet tempur Arab Saudi kebanyakan mencari target peralatan militer yang dikuasai oleh Houthi. Misalnya, pesawat, tank, meriam anti-pesawat, dan rudal balistik. Namun sejauh ini, serangan-serangan tersebut masih belum mampu mengusir milisi Houthi dari kota-kota atau sejumlah wilayah yang mereka kuasai.

Pasukan darat Saudi menyerang pangkalan Houthi di dekat perbatasan selama beberapa hari menggunakan meriam dan pesawat Apache. Saat ditanya apakah Arab Saudi dan negara-negara koalisinya telah memperkuat wilayah perbatasan dengan pasukan tambahan, Assari menjawab bahwa kehadiran militer di tempat itu telah "cukup untuk mengatasi ancaman yang ada".

Menteri Luar Negeri Yaman Ruyadh Yasiin yang saat ini mengungsi ke Arab Saudi  mendesak negara-negara Arab untuk mulai melancarkan intervensi militer darat sesegera mungkin untuk "menyelamatkan warga Yaman yang dikepung" oleh Houthi dan sekutunya. Dua target utama serangan udara dari Arab Saudi saat ini berkonsentrasi di wilayah selatan kota Aden (kota besar terakhir yang masih dikuasai oleh loyalis Presiden Abdurrabbu Mansour Hadi) serta wilayah utara Yaman yang berbatasan dengan kerajaan keluarga Saud.

Meski demikian, serangan udara juga dilancarkan di sejumlah wilayah kota Sanaa dan tempat-tempat lain. Pada Selasa, (31/3) Arab Saudi dan kelompok Houthi sempat beradu tembakan di sejumlah lokasi sekitar perbatasan. Warga sekitar area pertempuran mengatakan bahwa insiden itu merupakan yang paling sengit sejak Riyadh memulai operasi udara di Yaman.

 

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement