Ahad 26 Apr 2015 13:11 WIB

Vaksin Malaria Terbaru Bakal Dirilis Oktober

Terobosan oleh peneliti Melbourne bisa membawa mereka menciptakan vaksin untuk malaria.
Foto: ABC News
Terobosan oleh peneliti Melbourne bisa membawa mereka menciptakan vaksin untuk malaria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin malaria pertama 'yang layak' akan segera dirilis bulan Oktober tahun ini. Para peneliti telah melakukan uji akhir untuk menguji potensi vaksin yang bisa mencegah penyakit malaria. Malaria telah menewaskan jutaan orang setiap tahunnya. Para penelii mengatakan vaksin ini bisa bekerja lebih efektif jika diberikan pada anak-anak dalam rentang usia 5-17 bulan.

Dengan kasus malaria yang mencapai 188 juta kasus setiap tahun, keberadaan vaksin ini diharapkan bisa memiliki dampak besar bagi dunia kesehatan. Vaksin malaria yang sudah ada saat ini telah diproduksi beberapa dekade lalu. Namun, penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini masih membunuh 600 ribu orang setiap tahunnya. Kebanyakan dari korban tewas ini berusia anak-anak di abwah lima tahun dan sebagaian besra tinggal di sub sahara Afrika.

Brian Greenwood, profeson kedokteran bidang penyakit tropis klinis di London School of Hygiene mengatakan vaksin ini memiliki manfaat yang sangat jelas. "Mengingat ada 198 juta kasus malaria pada 2013, vaksin ini bisa mencegah jutaan kasus malaria pada anak-anak," kata dia seperti dikutip The Independent.

Saat ini, tingkat kematian telah turun berkat ketersediaan obat malaria. Namun, vaksin dianggap sebagai salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit malaria dan mengendalikan penyakit ini.

Vaksin malaria RTS/AS01 dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK) dengan didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation. Percobaan pembuatan vaksin ini dimulai pada tahun 2009 dan diuji coba terhadap lebih dari 15 ribu anak-anak dan bayi di negara Afrika sub Sahara seperti Kenya, Mozambik, Tanzania, dan Ghana.

Berdasarkan hasil uji coba tahap akhir yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet mengungkapkan bahwa vaksin ini cukup manjur dari seribu anak yang diuji coba. Dari rata-rata 1.363 kasus yang bisa dicehah selama empat tahun, jumlahnya meningkat menjadi 1,774 kasus yang bisa dicegah jika anak-anak menerika vaksinasi.

GSK saat ini sedang dalam upaya mengantongi lisensi untuk vaksin malaria dari European Medicines Agency (EMA). Jika sudah mengantongi lisensi dari EMA, organisasi kesehatan dunia (WHO) akan mempertimbangkan vaksin ini untuk digunakan dalam program imunisasi di Afrika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement