Kamis 02 Jul 2015 00:57 WIB

Warga Rusia Menentang Muslimah Berjilbab di Sekolah

Rep: C30/ Red: Erik Purnama Putra
Muslimah Rusia.
Foto: Muslim Daily
Muslimah Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, Moskow – Sebuah kelompok di Rusia melarang Muslim menggunakan jilbab di sekolah-sekolah. Hal itu terjadi karena media seringkali memberitakan Muslim yang selalu dikaitkan dengan teroris.

“Islam ini beragam, tapi media selalu menyamakan islam dengan teroris. Media lebih sering memberitakan tentang serang teror yang terjadi dari pada hal-hal positif lain tentang Islam,” ujar Karina Pipiya, seorang sosiolog di Pusat Levada, dilansir dari OnIslam pada Kamis (2/7).

Menurut dia, jika ada siaran yang memberitakan tentang kegiatan-kegiatan islam yang positif mungkin akan ada perspektif yang berbeda. Masyarakat Rusia, tentunya tidak akan berfokus dan menuduh seluruh Muslim adalah teroris.

Sebuah pusat penelitian Independen Levada menunjukkan, tiga dari empat warga Rusia menentang Muslim menggunakan jilbab di sekolah-sekolah maupun universitas. Jejak penelitian ini menemukan oposisi yang lebih tinggi di Moskow. Sekitar 91 persen menentang Muslim menggunakan jilbab.

Sekitar 18 persen, Rusia menganggap Muslim memiliki hak untuk menjalankan ajaran agamanya. Sekitar 74 persen tidak setuju dengan hal tersebut.

Pipiya mencatat, munculnya kebencian Rusia pada jilbab sejak terjadi perang Rusia di Chechnya oleh Turbulen. Sejak saat itu, muncul anggota militan Islam di Timur Tengah. Sehingga, mengkhawatirkan Rusia. Islam merupakan agama terbesar kedua di Rusia. Sekitar 145 juta, umat Islam hanya 15 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement