REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Cina mengatakan akan melanjutkan pembangunan fasilitas militer di pulau buatan hasil reklamasi di Laut Cina Selatan, Ahad (22/11). Fasilitas tersebut dinilai perlu untuk melindungi pulau-pulau.
"Cina akan lanjut mengkonstruksi fasilitas militer di pulau-pulau buatan yang sedang dibangun," kata Wakil Menteri Luar Negeri, Liu Zhenmin dalam konferensi pers di Kuala Lumpur. Dalam kesempatan yang sama, Cina juga menyebut Amerika Serikat melakukan provokasi politik dengan melakukan patroli di sana.
Menurut Liu, Washington menguji Beijing dengan desakan dalam kebebasan navigasi di wilayah perairan. Awal bulan ini, pesawat pengebom AS B-52 terbang di dekat pulau buatan yang menunjukan bahwa Washington menantang klaim Beijing.
Pada akhir Oktober lalu, kapal penghancur USS Lassen juga menguji batas teritorial salah satu pulau buatan. Menurut Liu tindakan AS telah melampaui batas kebebasan navigasi. "Ini adalah provokasi politik dan bertujuan untuk menguji respon Cina," katanya.
Pada Sabtu, Obama meminta negara-negara di Laut Cina Selatan menghentikan pembangunan pulau buatan dan memiliterisasinya. Ia mengatakan AS akan terus menegaskan hak kebebasan navigasi di sana.