REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Ethiopia mendesak organisasi-organisasi di dunia agar menyumbang bantuan pangan. Sebab, rawan pangan yang terjadi di Ethiopia telah mengakibatkan 10 juta orang kelaparan.
"Ini tidak boleh diabaikan dengan cara apapun, meskipun semua krisis lain juga terjadi di tempat lain di dunia," ujar Perdana Menteri Ethiopia Hailemariam Desalegn, seperti dilansir Aljazirah, Kamis (17/3).
Kendati mengharapkan bantuan dari negara atau organisasi internasional dunia, pemerintah Ethiopia mengklaim bahwa pihaknya telah menggelontorkan dana sekitar 380 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk menangani hal ini.
"Negara saya pantas mendapatkan dukungan. Karena kita juga menaungi sekitar 750 ribu pengungsi dari negara-negara tetangga yang membutuhkan bantuan pangan," jelas Hailemariam.
Sekitar 400 ribu anak-anak terancam meninggal akibat krisis pangan yang dihadapi Ethiopia. Sejauh ini, Amerika Serikat (AS) merupakan negara pendonor terbesar bagi pemerintah dan masyarakat Ethiopia. Sejak Oktober 2014, AS diperkirakan telah menyumbang sekitar 532 juta dolar sebagai dana kemanusiaan bagi Ethiopia.