Ahad 17 Apr 2016 12:35 WIB

Anggota Parlemen Ini Dipecat karena Jabat Tangan Pria

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Bersalaman (ILustrasi)
Foto: wordpress.com
Bersalaman (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Anggota parlemen (MP) terpilih Minoo Khalegi, seorang politisi reformis dan aktivis lingkungan yang terpilih ke parlemen Iran pada Februari mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Ia dipecat dari politik karena diduga berjabat tangan dengan pria yang bukan muhrimnya selama perjalanan ke luar negeri.

Khalegi meyangkal klaim tersebut, juga tidak ada foto yang mendukung tuduhan terhadapnya. Namun, hal tersebut tidak menghentikan otoritas dengan hukum Islam tersebut memecat Khalegi dari kantor.

Kritikus telah menantang keputusan yang belum dijelaskan, dengan alasan bahwa penghapusan calon terpilih menetapkan preseden yang berbahaya.

"Majelis (parlemen) harus mendakwa menteri dalam negeri karena tidak menjunjung hak bangsa dan menghasilkan sebuah praktik ilegal yang mengancam kehormatan republik Islam," kata MP Ali Motahari kepada the Guardian, Sabtu (16/4).

Ia menambahkan, jika Khalegi berjabat tangan dengan orang lain di luar negeri maka tidak akan mudah untuk membuktikannya. "Selain itu, tidak salah untuk menjabat tangan seorang pria yang bukan muhrimnya dengan sarung tangan," ujarnya.

Khalegi bukan profil tinggi pertama yang tersandung oleh hukum Islam ketat tentang bersentuhan. Pemenang Oscar, sutradara film Asghar Farhadi harus kehilangan lisensi produksinya pada 2010 ketika mengkritik kebijakan budaya Iran.

Farhadi mengangkat alis pada 2012 ketika menolak berjabat tangan dengan Madonna. Saat itu, ia menerima Golden Globe untuk film asing terbaik A Separation. Dua hari sebelumnya, ia telah dikritik pers Iran karena berjabat tangan dengan Angelina Jolie pada pertemuan dua hari sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement