Sabtu 30 Apr 2016 15:31 WIB

Peneliti Belanda: 1 dari 3 Orang Dewasa Berpotensi Diabetes

Rep: Adysha CR/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemeriksaan kadar diabetes
Foto: pixabay
Pemeriksaan kadar diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu dari tiga orang dewasa berusia 45 tahun akan mulai terserang diabetes semasa hidupnya. Kesimpulan tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti asal Belanda.

Para peneliti dari Erasmus University Medical Center di Rotterdam berkolaborasi dengan Harvard School of Public Health di Boston untuk melakukan penelitian tersebut. Tim peneliti ini menggunakan data jangka panjang terkait kesehatan dari sekitar 10.000 orang dewasa di Belanda.

Dalam data tersebut, banyak data terkait kesehatan dari para orang dewasa yang diteliti. Beberapa data di antaranya ialah mengenai rekam jejak medis hingga data puasa untuk pengukuran gula darah.

Para peneliti kemudian mengikuti perkembangan para orang dewasa tersebut selama 15 tahun. Metode yang dilakukan para peneliti ialah mengelompokan para orang dewasa tersebut berdasarkan kadar gula darah sesuai ketentua World Health Organization.

Kadar gula darah 6 millimoles/liter atau di bawahnya masuk ke dalam kategori sehat. Sedangkan kadar gula darah 6-7 millimoles/liter masuk ke dalam kategori pradiabetes. Sedangkan kadar gula darah di 7 millimoles/liter ke atas masuk ke dalam kategori diabetes.

Selama 15 tahun memantau perkembangan para peserta, tim peneliti mendapatkan hasil yang cukup mencengangkan. 1.148 orang dewasa yang semula sehat mengalami peningkatan kadar gula darah atau pradiabetes. Selain itu, 828 orang dewasa masuk ke dalam kategori diabetes, dan 237 orang dewasa mulai menggunakan insulin untuk mengontrol diabetes mereka.

Pradiabetes atau seringkali disebut sebagai gangguan metabolisme glukosa  sendiri tidak memiliki gejala yang jelas. Meski begitu, American Diabetes Associaton menyarankan agar siapa pun yang memiliki kadar gula dalam darah di atas normal untuk melakukan pemeriksaan ada atau tidaknya diabetes. American Diabetes Association menyarankan agar tes tersebut dilakukan setiap satu atau dua tahun sekali.

Dari temuan tersebut, tim peneliti menyimpulkan bahwa risiko diabetes akan menyerang orang dewasa di usia 45 tahun. Selain itu, tim peneltii juga menyimpulkan setengah dari orang dewasa usia 45 tahun memiliki risiko pradiabetes sebelum mereka meninggal dunia. Sebanyak 30 persen dari orang dewasa tersebut pun memiliki risiko menderita diabetes, di mana 9 persen dari orang dewasa yang sudah menderita diabetes akan berisiko untuk menggunakan insulin.

Tim peneliti juga mengungkap bahwa semakin besar indeks massa tubuh atau lingkar pinggang seseorang, semakin besar pula risiko diabetes yang dimiliki. Jika disandingkan dengan penelitian lain, masyarakat berkulit hitam dan etnis minoritas memiliki risiko lebih besar terhadap diabetes.

"Orang-orang perlu tahu (seberapa besar) risiko mereka masing-masing, dan jika mereka memiliki risiko besar, mereka harus melakukan metode yang lebih intensif untuk menurunkan risiko diabetes di masa depan," ujar salah satu peneeliti dari Leicester General Hospital di Inggris Dr. Kamlesh Khunti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement