Rabu 13 Jul 2016 23:21 WIB

Museum di Polandia dan AS Larang Bermain Pokemon Go

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Citra Listya Rini
Game Pokemon Go
Foto: www.pokemon.com
Game Pokemon Go

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Museum Nasional Auschwitz-Birkenau menyebut pemain Pokemon Go di bekas kamp kematian Jerman tidak sopan. Museum juga tidak memungkinkan mereka untuk melakukan perburuan Pokemon di museum.

Permintaan datang hanya satu hari setelah Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat di Washington merilis sebuah pernyataan. Pernyataan tersebut mengatakan, aplikasi bermain sanga populer itu tidak tepat di museum, yang merupakan peringatan kepada para korban Nazisme.

Juru bicara Museum Auschwitz Pawel Sawicki mengatakan kepada The Associated Press, otoritasnya meminta produsen game untuk mengecualikan lokasi bekas kamp kematian Nazi Jerman menjadi pokestop, di mana pemain dapat bermain game.

Menurutnya, game tersebut memungkinkan banyak pengunjung aktif yang datang ke bekas kamp kematian untuk berburu. "Tidak menghormati memori korban konsntasi Nazi dan kamp pemusnahan Jerman dan itu benar-benar tidak pantas," ujarnya dilansir dari CBS News, Rabu (13/7).

Museum adalah sebuah situs peringatan untuk sekitar 1,1 juta orang tewas dalam Auschwitz-Birkenau dan untuk para korban yang menderita sebagai tahanan kamp. Sebagian besar korban adalah orang-orang Yahudi Eropa yang tewas di kamar gas. Tetapi ada juga orang Polandia, Roma, tahanan perang Soviet dan lainnya.

 

Pokemon Go adalah permainan realitas baru yang sangat populer. Dengan mengunakan GPS, permainan ini memungkinkan pemain mencari lokasi di dunia nyata untuk menemukan makhluk kecil virtual.

Hal ini menyebabkan banyak kontroversi, dari cara aplikasi mengumpulkan data pribadi pemain hingga berbagai masalah keamanan.

Polisi telah mengingatkan masyarakat tentang bahaya bermain game saat mengemudi. Beberapa pemain dilaporkan telah mengganggu masyarakat lain karena berburu di tempat-tempat umum untuk mencari Pokemon.

Di Misouri, empat orang merencanakan serangkaian perampokan dengan menargetkan korban mereka melalui permainan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement