Kamis 13 Oct 2016 07:40 WIB

Hollande Sebut Prancis Bermasalah dengan Islam

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Francois Hollande
Foto: REUTERS
Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis menuai kontroversi dengan mengatakan negaranya bermasalah dengan Islam, dan ada terlalu banyak imigran di Prancis. Hal itu diterbitkan dalam buku A President Should Not Say That: Secrets of Five Years in Office.

"Memang benar ada masalah dengan Islam dan tidak ada yang meragukan itu, ada masalah dengan Islam karena Islam menuntut tempat, pengakuan," kata Hollande di kutipan buku, seperti dilansir The Guardian, Kamis (13/10).

Ia menerangkan, itu bukan berarti Islam jadi masalah lantaran agama itu berbahaya, tapi karena ingin menyatakan diri sebagai agama nasional. Selain itu, Hollande merasa bermasalah jika pemuka agama Islam tidak mengkritik radikalisasi, dan berperilaku lewat cara yang anti-republik.

Hollande turut menyebut perempuan berjilbab saat ini akan menjadi Marianne (perempuan ikon Prancis) di masa depan, karena jika ditawarkan kondisi untuk berkembang mereka akan melepas jilbab dan menjadi wanita Prancis. Ia menilai jilbab semacam perlindungan, tapi tidak lagi dibutuhkan untuk meyakini kehadirannya di masyarakat.

Terkait imigran, ia merasa terdapat terlalu banyak pendatang yang seharusnya tidak ada, dan Prancis harus segera mencapai titik untuk berhenti. "Kita mengajarkan mereka berbicara Prancis dan kemudian kelompok lain tiba dan kita harus mulai dari awal lagi, ini tidak pernah berhenti," ujar Hollande.

Presiden dari oposisi Les Republicains, Laurent Wauquiez menuduh Hollande sudah bersedia menukar simbol Republik Prancis untuk politik Islam. Menurut Wauquiez, Hollande sudah menjual simbol paling kuat dari Republik Prancis dengan sangat murah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement