Kamis 19 Jan 2017 20:53 WIB

OKI Diminta Bekerja Sama dengan ASEAN Atasi Krisis Rohingya

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Menlu Retno Marsudi dan State Counsellor Daw Aung San Suu Kyi bahas situasi di Rakhine State, Myanmar
Foto: istimewa
Menlu Retno Marsudi dan State Counsellor Daw Aung San Suu Kyi bahas situasi di Rakhine State, Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang dialami Rohingya di Myanmar. Pernyataan tersebut merupakan salah satu dari empat usulan disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

“Hanya dengan mengambil langkah konstruktif dan inklusif, OKI dapat berkontribusi dalam membuat situasi di Rakhine State lebih baik," ujar Menlu Retno, dalam pertemuan Extraordinary Meeting of the Council of Foreign Ministers on the plight of the Rohingya Muslim Minority in Myanmar (KTM LB) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (19/1).

Retno juga mengusulkan agar OKI dapat menawarkan bantuan guna mencegah situasi di Rakhine menjadi semakin memburuk. Menurutnya, OKI dapat menjalin hubungan lebih dekat dengan Myanmar secara konstruktif.

"Meminta agar OKI dapat menjadi mitra pembangunan ekonomi Myanmar, termasuk kemungkinan kerjasama dengan Islamic Development Bank," ungkapnya, dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.

Pertemuan luar biasa Para Menteri Luar Negeri OKI ini menyepakati dua dokumen. Dokumen pertama adalah resolusi mengenai situasi kelompok minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Dokumen ini meminta negara anggota OKI untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Rakhine. Selain itu, Pemerintah Myanmar juga diminta untuk membuka akses bagi pemberian bantuan kemanusiaan.

Dokumen kedua adalah Final Communique. Dokumen ini meminta Perwakilan OKI di New York, Jenewa, dan Brussels untuk secara periodik melakukan peninjauan terhadap perkembangan di Myanmar .

Pertemuan tersebut juga telah mengesahkan Kuala Lumpur Declaration on Palestine and the City of Al Quds Al Sharif. Seluruh anggota OKI juga memberikan dukungannya terhadap penyelenggaraan Middle East Peace Conference pada Sabtu (15/1) lalu di Paris, dalam rangka memobilisasi dukungan terhadap two-state solution atas konflik Palestina-Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement