Kamis 23 Mar 2017 06:53 WIB

Kanker Langka Akibat Implan Payudara Tewaskan Sembilan Perempuan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Implan payudara dari silikon (ilustrasi)
Foto: FDA
Implan payudara dari silikon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sembilan wanita tewas karena menderita kanker darah langka setelah melakukan implan payudara. Kanker langka itu disebut anaplastic large cell lymphoma (ALCL).

Dilansir dari Times, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) pertama mengidentifikasi hubungan antara implan payudara dan kanker ALCL pada 2011. Pada saat itu, hanya ada sedikit kasus ALCL sehingga kanker sulit dikonfirmasi.

Namun setelah menerima 359 laporan kasus kanker yang berkaitan dengan implan payudara, FDA dan WHO menyetujui ada hubungan antara kanker dan implan. Dari 359 kasus itu, sembilan di antaranya berujung kematian.

Menurut FDA, 231 dari 359 laporan memberikan informasi mengenai permukaan implan, apakah bertekstur atau halus. Dilaporkan ada 203 implan yang bertekstur dan 28 lainnya memiliki permukaan yang halus.

Berdasarkan penelitian ini, FDA menyimpulkan wanita yang mendapatkan implan dengan permukaan bertekstur, bukan halus menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk menderita ALCL, meskipun tidak jelas mengapa.

Isi dari implan (saline atau silikon) kurang dijelaskan secara signifikan. Catatan FDA menunjukkan dari 321, ada 186 implan yang diisi dengan silikon dan 126 implan yang diisi dengan saline.

ALCL merupakan jenis kanker yang langka. Dari lebih dari 300 ribu wanita di AS yang melakukan implan payudara setiap tahun, sangat sedikit dari mereka terkena kanker. Biasanya, ALCL berkembang di jaringan parut di sekitar implan. Gejalanya adalah timbul rasa sakit, benjolan, dan pembengkakan.

Jika Anda memiliki implan (bahkan jika Anda sudah memiliki implan selama bertahun-tahun) dan merasakan gejala-gejala tersebut, FDA menyarankan agar Anda segera memeriksakannya ke dokter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement