REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO -- Kepolisian Fort Collins telah menangkap seorang tersangka sehubungan dengan vandalisme di Islamic Center akhir pekan lalu. Joseph Scott Giaquinto (35), diidentifikasi sebagai tersangka dan ditahan Senin (27/3).
Dilansir dari USA Today, Selasa (28/3), ia ditangkap atas dugaan beberapa tuduhan, termasuk kejahatan bias yang termotivasi. Pelanggaran itu sendiri termasuk pelanggaran kelas satu.
"Kami tidak akan menoleransi tindakan kebencian di masyarakat kita, dan saya berharap penangkapan ini mengirimkan pesan yang lantang dan jelas," kata Kepala Polisi Fort Collins John Hutto.
Ia mengingatkan, bangunan memang dapat diperbaiki, tapi kejadian-kejadian seperti ini menyebabkan sakit yang lebih dalam yang sulit dihilangkan. Hutto mendorong setiap warga memberikan dukungan dan menunjukkan keterbukaan.
Presiden Islamic Center, Tawfik Abo Ellail, berpendapat penangkapan itu merupakan kenyamanan yang parsial. Maka itu, ia mengaku ingin terus mempelajari lebih detail tentang kejahatan itu dan motivasinya.
"Ada rasa yang lebih baik dari keamanan, tapi kita belum ke luar dari hutan," ujar Ellail mengiaskan kondisi umat Islam di Fort Collins.
Giauinto sendiri terdaftar tinggal di komplek apartemen di seberang Islamic Center Lake Street. Rekaman CCTV menguak tersangka yang mencoba mendobrak masuk menggunakan obeng, lalu menendang pintu.
Serangan ini mengakibatkan kaca sebelah kiri bangunan ruang shalat pecah, usai pelaku melemparkan batu-batu besar. Penyidik turut menemukan Alkitab yang tampaknya dilempar melalui kaca yang pecah.
Dari kejadian ini, sedikitnya 1.000 orang masyarakat datang pada Ahad (26/3) malam, untuk memberikan dukungannya kepada umat Islam. Tersangka ditangkap dengan pasal berlapis, dengan hukuman penjara minimal 18 bulan dan denda 100 ribu dolar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
