REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir telah melarang 21 situs web, termasuk situs utama televisi Aljazirah yang berbasis di Qatar karena dinilai mendukung terorisme. Hal ini dinyatakan oleh kantor berita negara MENA dan diungkapkan oleh sumber keamanan pada Rabu, (24/5).
Reuters mencoba mengakses lima situs yang dilarang oleh Pemerintah Mesir, termasuk situs Aljazirah. Situs-situs tersebut tak bisa diakses.
Tidak ada komentar resmi dari pejabat negara. Seorang pejabat dari National Telecom Regulatory Authority tidak dapat mengkonfirmasi atau menampik berita tersebut. "Jadi bagaimana jika itu benar? Seharusnya tidak menjadi masalah," ujarnya.
MENA mengutip sumber keamanan senior. Sumber tersebut mengatakan, situs-situs tersebut termasuk beberapa situs yang fokusnya soal Mesir seperti Masr Al Arabiya yang menurut Pemerintah Mesir dibiayai oleh Qatar juga diblokir. Masr Al Arabiya, menurut Pemerintah Mesir, mendukung terorisme.
Seorang sumber keamanan senior mengatakan, sebanyak 21 situs diblokir di Mesir karena memiliki konten yang mendukung terorisme dan ekstremisme dan juga kebohongan. Pemerintah Mesir juga akan melakukan tindakan terhadap situs-situs tersebut.
Dua sumber keamanan mengatakan, situs-situs tersebut diblokir karena berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin yang dilarang di Mesir atau karena didanai oleh Qatar. Kairo menuduh Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin yang digulingkan dari kekuasaan di Mesir pada 2013 ketika militer menjatuhkan presiden terpilih Mohamed Mursi dari jabatannya.