Kamis 29 Jun 2017 11:16 WIB

Ayah Ini Ajak Anak Main di Kuburan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
Ayah Ini Ajak Anak Main di Kuburan
Foto: Independent
Ayah Ini Ajak Anak Main di Kuburan

REPUBLIKA.CO.ID, Lahir dengan kelainan darah thalassemia, Zhang Xinlei (2 tahun) seharusnya mendapatkan transfusi darah dan obat-obatan secara rutin. Apa daya, keterbatasan biaya membuat Xinlei lebih 'akrab' dengan kuburan dibandingkan rumah sakit.

Biaya berobat yang besar membuat seluruh tabungan orang tua Xinlei, Zhang Liyong (24), habis tak bersisa. Liyong pun sudah berhutang kepada banyak orang demi memberikan akses pengobatan pada Xinlei. Jika diakumulasi, Liyong sudah menghabiskan dana hingga 100 ribu yuan atau sekitar Rp 196 juta.

Tak lagi bisa meminjam uang, Liyong pun memutuskan untuk menyerah. Keputusasaan pada akhirnya membuat Liyong melakukan hal tak biasa pada Xinlei. Setiap hari, Liyong menghabiskan waktu bersama Xinlei dengan mengajak anak tersebut pergi bermain. Hanya saja, Liyong tak mengajak Xinlei bermain di tempat rekreasi maupun taman tetapi di kuburan.

Dalam sebuah video yang diunggah Pear Video, terlihat Liyong berbaring di kuburan bersama Xinlei. Tak jauh dari tempat Liyong dan Xinlei berbaring, terlihat sang istri Deng Min duduk dalam keadaan hamil. Liyong melakukan hal ini bukan tanpa alasan. Ia ingin anaknya yang tak lagi dapat berobat bisa mulai terbiasa dengan suasana kuburan, tempat Xinlei nantinya 'beristirahat' dengan tenang.

Seperti dilansir Independent, kejadian yang menimpa Liyong dan keluarganya merupakan salah satu cerminan bahwa Cina sedang mengalami tantangan besar dalam memberi akses kesehatan yang layak bagi para pasien. World Health Organization mengungkapkan bahwa Cina memiliki tiga skema asuransi kesehatan, yaitu asuransi untuk pekerja di kota, warga perkotaan dan asuransi untuk daerah terpencil.

"Cina sedang menghadapi tantangan untuk menydiakan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas baik dan perlindungan keuangan bagi para pasien," ungkap sebuah penelitian terbaru WHO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement