Kamis 29 Jun 2017 17:56 WIB

Qatar Mengaku tak Mampu Penuhi 13 Tuntutan Negara Teluk

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Kota Doha, Qatar
Foto: pixabay
Kota Doha, Qatar

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan negaranya tidak akan mampu memenuhi 13 tuntutan yang diajukan empat negara Teluk. Sebab, beberapa tuntutan tersebut dinilai tidak sesuai dengan kenyataan. 

Arab Saudi, Mesi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain telah mengirim 13 tuntutan kepada Qatar agar blokade dan embargo terhadap negaranya dicabut. Tuntutan keempat negara Teluk antara lain mendesak Qatar menghentikan hubungan dan pendanaan terhadap kelompok teroris, menutup televisi Aljazirah, serta memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. 

Al-Thani, pada Kamis (29/6) mengungkapkan bahwa Qatar siap menegosiasikan isu-isu yang sah bersama negara-negara Teluk terkait. Namun, menurutnya, beberapa tuntutan yang diajukan kepada negaranya tidak masuk akal dan mustahil dipenuhi. 

"Kami tidak bisa memutuskan hubungan dengan apa yang mereka sebut ISIS, al-Qaeda, kelompok milisi Syiah Lebanon Hizbullah, karena memang tidak ada hubungan seperti itu," ujar al-Thani. 

Selain itu, tuntutan terkait Iran, menurutnya, juga tak akan bisa dipenuhi Qatar. "Kita tidak bisa mengusir anggota Garda Revolusi Iran karena tidak ada satupun (anggota Garda Revolusi Iran) di Qatar," ucapnya. 

Oleh sebab itu, al-Thani berpendapat, tuntutan terhadap negaranya bukanlah untuk memecahkan krisis di kawasan Teluk. Tetapi memiliki motivasi dan tujuan lain. "Kita harus berhenti menyimpulkan bahwa tujuan ultimatum bukanlah untuk mengatasi masalah yang tercatat, namun untuk menekan Qatar untuk menyerahkan kedaulatannya. Ini sesuatu yang tidak akan kami lakukan," ujar al-Thani. 

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan bahwa Qatar tidak dapat menegosiasikan 13 tuntutan yang telah diajukan kepadanya. Bila Qatar tidak mampu memenuhi semua tuntutan tersebut, maka mereka akan tetap terisolasi.

Selain itu, Duta Besar Uni Emirat untuk Rusia Omar Saif Ghobas mengatakan Qatar berpotensi menghadapi sanksi baru bila enggan memenuhi tuntutan empat negara Teluk. Ia menilai, negara-negara Teluk dapat meminta mitra dagang mereka untuk memilih antara bekerja sama dengan empat negara Teluk terkait atau dengan Doha. Sejak diumumkannya 13 tuntutan empat negara Teluk, Qatar masih memiliki waktu empat hari untuk merealisasikannya. Sebab Doha hanya diberi waktu 10 hari untuk memenuhi semua tuntutan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement