Ahad 02 Jul 2017 02:00 WIB

'Desa Hantu' di Italia Dijual dengan Harga Rp 300 Juta

Pemandangan di wilayah Abruzzo, bagian tengah Italia. (Ilustrasi)
Foto: EPA/CLAUDIO LATTANZIO
Pemandangan di wilayah Abruzzo, bagian tengah Italia. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABRUZZO -- Sebuah desa kecil yang sunyi di Italia dijual dengan harga 20 ribu euro (setara Rp 304 juta). Agen perumahan, Sextantio Real Estate, mengajukan penawaran ke publik untuk membeli Calascio, sebuah desa kecil di Provinsi L'Aquila, Wilayah Abruzzo. 

Dilansir dari Telegraph pada Ahad (2/7), uang tersebut akan membuat Anda dapat membeli sebuah desa kecil dengan bangunan batu seluas 50 meter persegi di atas bukit. Dengan investasi 80 ribu sampai 100 ribu euro (Rp 1,2 miliar sampai Rp 1,5 miliar), pembeli dapat menjadikan bangunan batu itu sebagai pondok musim panas.

Arsitek di Sectantio Real Estate, Edoardo Carboni, mengatakan orang dari luar Italia biasanya yang paling tertarik untuk memulihkan permukiman di kota-kota kuno yang terlupakan. "Karena bagi mereka, seperti tinggal di dunia abad pertengahan yang nyata dan dibekukan dalam waktu, penuh dengan sejarah dan tradisi," kata dia. 

Calascio berada di atas bukit. Pada abad 18, gempa menghancurkan desa kecil ini, dengan hanya menyisakan Benteng Rocca Calascio. Gempa dengan skala 7 sampai 8 richter dan emigrasi besar-besaran membuat kota ini tidak berpenghuni selama bertahun-tahun.

Pada 1985, benteng ini pernah menjadi lokasi film Ladyhawke yang dibintangi oleh Michelle Pfeiffer dan Matthew Broderick. Setelah itu, kota kembali sunyi dan sepi, terisolasi di antara pegunungan Apennine di bagian tengah Italia. Penghuni kota ini kebanyakan adalah kucing, anjing dan domba. 

Namun, desa ini memiliki keunggulan yang dapat memikat turis, yaitu udara yang segar dan pemandangan yang indah. Benteng di kota yang didirikan oleh Normandia pada abad pertengahan ini bisa diakses oleh publik. 

Kendati sekarang hanya berupa reruntuhan batu, benteng tersebut pernah menjadi bagian dari sistem pertahanan yang digunakan oleh penguasa di Florence pada masa Renaissance.

"Kota-kota puncak bukit yang terbengkalai seperti kota kecil dan tersembunyi, kita semua ingin memilikinya. Keinginan semacam itu sering muncul di antara para wisatawan yang berkunjung untuk pertama kalinya dan langsung terpesona," kata Carboni.

Carboni menuturkan investasi terhadap kota yang sunyi bisa menguntungkan dari sis finansial. Dia menerangkan investor dapat menghasilkan uang hingga 800 euro (setara Rp 12 juta) per pekan saat musim panas. Jika berniat menjualnya maka nilai bangunan akan meningkat hingga 300 persen. 

Carboni baru saja menyelesaikan restrukturisasi Il Pagliaio, sebuah rumah petani seluas 1.185 kaki persegi di Desa Santo Stefano di Sessanio, bekas 'kota hantu' yang sedang dibangun ulang oleh investor lokal.

Sejumlah desa sepi dan sunyi di Italia memang sedang ditawarkan kepada para investor. Bagi mereka yang memiliki anggaran lebih besar, sebuah 'kota hantu' dibanderol sekitar 1,5 juta euro (sekitar Rp 22 miliar). 

Dusun tua dan terbengkalai di Frattura Vecchia, Scanno, Abruzzo, yang menghadap ke danau berbentuk hati, dapat dibeli dengan harga tersebut melalui Sextantio. Harga tersebut sudah termasuk 70 rumah bobrok dengan masing-masing seluas 50 meter persegi. 

"Ini adalah solusi ideal bagi investor yang ingin mengubah tempat itu menjadi resor eksklusif," ujar Carboni.

sumber : Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement