Senin 10 Jul 2017 06:25 WIB

Kuil Kamboja Raih Gelar Pusaka Dunia UNESCO

Seorang polisi tampak sedang berjaga di depan Kuil Angkor Wat, Kamboja
Foto: Foxnews
Seorang polisi tampak sedang berjaga di depan Kuil Angkor Wat, Kamboja

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menambahkan satu kuil kuno di Kamboja ke daftar pusaka dunianya. Keputusan UNESCO ini, menurut pemerintah Kamboja, membuat jumlah warisan di negara Asia Tenggara itu menjadi tiga.

Sambor Prei Kuk atau 'pura dalam kekayaan hutan' dalam bahasa Khmer, terletak 206 kilometer di utara ibu kota, Phnom Penh, tempat banyak kuil, sepuluh di antaranya adalah bersegi delapan. "Beberapa dari unsur itu, termasuk kusen, kuda-kuda dan pilar, betul-betul mahakarya sejati," kata UNESCO di lamannya, Sabtu (8/7).

UNESCO mengatakan daerah itu dikenali sebagai Ishanapura, ibukota Kakaisaran Chenla kuno, peradaban Khmer, yang berkembang pada akhir abad ke-6 dan ke-7 serta mendahului kekaisaran Khmer. Tempatnya meliputi daerah seluas 25 kilometer persegi. Loka itu menjadi semakin terkenal di kalangan wisatawan mancanegara.

"Keputusan Panitia Pusaka Dunia UNESCO adalah kebanggaan besar lain bagi bangsa ini," kata pernyataan Kementerian Kebudayaan Seni Rupa Kamboja pada Ahad (9/7) seperti dilansir Reuters.

Kunjungan wisatawan ke Kamboja naik lima persen menjadi lima juta pada tahun lalu. Sekitar 5,5 juta wisatawan diperkirakan mengunjungi negara tersebut pada tahun ini.

Dua tapak lain di Kamboja sudah memiliki kedudukan pusaka, termasuk Angkor Wat, yang terkenal di provinsi Siem Reap dan menjadi bagian dari film "Lara Croft: Tomb Raider". Angkor Wat dan Preah Vihear, kuil abad ke-11 di perbatasan Thailand dengan Kamboja, terdaftar sebagai Tapak Pusaka Dunia pada 2004 dan 2008.

Sambor Prei Kuk menambahi daftar itu pada Sabtu (8/7) bersama tapak lain di Cina dan India. Kelompok hak asasi Tibet mengecam keputusan UNESCO memperluas kedudukan warisan dunia ke daerah dataran tinggi luas di wilayah lebih berat ke Tibet, dengan mengatakan bahwa itu memperkuat kendali Cina terhadap wilayah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement