Senin 24 Jul 2017 09:48 WIB

Dataran Tinggi AS Alami Kemarau Terburuk Sejak 30 Tahun

Makanan dari gandum membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat flu.
Foto: AP
Makanan dari gandum membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat flu.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Wilayah Dataran Tinggi Amerika Serikat, termasuk Negara Bagian Montana, North Dakota dan South Dakota, mengalami kemarau terburuk dalam beberapa dasawarsa,.

Harian Local Billings Gazette pada Ahad (23/7) melaporkan petani Montana mengalami musim tanam terburuk dalam 30 tahun dengan sedikit hasil panen di wilayah dan banyak ternak yang tak diinginkan dibawa ke tempat lelang karena kekurangan makanan serta air.

Di peta Pemantau Kemarau AS, bagian Dakota dan Montana pekan lalu ditetapkan pekan lalu sebagai 'Kemarau yang Luar Biasa', yang berarti kategori paling parah. Dua daerah ini merupakan tempat produksi utama gandum musim semi di negeri tersebut.

Data statistik memperlihatkan bahwa musim semi dini saat ini, sekitar 17 persen South Dakota, sembilan North Dakota, dan kurang dari dua persen Montana menghadapi kemarau. Namun hingga 18 Juli 2017, sebanyak 82 persen South Dakota, 74 persen North Dakota dan sebagian besar separuh wilayah timur Montana menghadapi kemarau sedang atau lebih buruk. Kemarau parah mempengaruhi beberapa bagian North Dakota dan Montana.

Departemen Pertanian AS memperkirakan kerugian Montana dalam produksi gandum akan berjumlah 64 juta bushel (1,74 juta ton). Sementara itu, tanaman khas Montana dan North Dakota yakni durum diperkirakan turun sebanyak 45 persen dari hasil tahun lalu. Kerugian sektor pertanian di wilayah tersebut telah menambah kenaikan harga gandum.

Gubernur Montana Steve Bullock mengumumkan keadaan darurat kemarau di 19 kabupaten di bagian timur Montana dan dua tempat penampungan masyarakat Asli Amerika satu bulan lalu. Ia meminta para pejabat federal untuk membuat produsen pertanian lokal layak buat program bantuan darurat pelestarian dan ternak dari Departemen Pertanian AS.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement